Minggu, 13 Mei 2012

Nita,si Gadis Book Loak...!

   Siang itu,Nita bergegas menuju kios buku dan majalah bekas yang ada dipojokan stasiun tebet.Disana sudah tampak Bang Andre sedang membereskan tumpukan buku.
    "Hai,Nita!kamu pasti butuh buku bacaan lagi,kan?"sambut bang Andre begitu melihat Nita.Bang Andre masuk kedalam kios,tidak lama kemudian ia keluar dengan tumpukan buku yang langsung diletakkan dihadapan Nita.
    "kamu pasti menyukai buku-buku ini.Abang sengaja menyimpannya untukmu sebelum orang lain membelinya,"kata Bang Andre kemudian.Benar saja,ditumpukan tersebut terdapat bermacam-macam bacaan yang menarik.ada kempulan cerpen,komik,novel anak,dan buku cerita bergambar.
    Nita buru-buru memilih buku yang diinginkannya."tiga buku berapa Bang?."tanyanya setelah mendapatkan buku yang diinginkannya,"Dua puluh ribu aja untuk Nita.Nita juga boleh mengambil satu  majalah lagi,kalau mau."jawab bang Andre.
     Setelah itu,Nita terburu-buru meninggalkan kios Bang Andre.Ia tidak mau,jika teman-teman sekolahnya memergokinya sedang berada ditempat itu.Ia malu,jika diketahui sering membeli buku bekas dikios Bang Andre.
    Tapi,baru berapa langkah Nita meninggalkan kios itu,terdengar suara dari arah belakang.
"Hoooi!Nita beli buku loak!Nita gadis buku loak!"suara itu terdengar jelas.Nita menoleh.jelas dilihatnya Angel,viola,dan didi berada dalam mobil sambil berteriak kearah Nita.
     "Gawat,mereka memergokiku!"pekik Nita dalam hati.Nita pun berjalan sambil berlari dan bersembunyi,tapi Ia tahu hal itu percuma.Sebab anak-anak itu telah melihatnya.akhirnya,Nita memilih untuk diam sambil berpura-pura tidak mendengar teriakkan teman-temannya itu.
    "anak-anak itu,pasti akan mengejekku!"bisik Nita dalam hati.Benar saja,esoknya disekolah,angel,viola,dan didi menghampiri dan mulai mengejeknya.
"Hai,gadis buku loak,mana buku-buku berdebu itu?aku sih bisa bersin-bersin membaca buku-buku loak itu,"tambah didi  
 Nita diam saja.sementara itu,beberapa teman lain mulai iktu-ikutan mengejek.
   "Buku usang sih cocoknya untuk bungkus pisang goreng saja,hahaha.....,"tambah adit.
  air mata Nita mulai menggenang.tapi Ia menahan untuk tidak menangis.
                sementara itu kelas Pak Tarno mulai mengajar.Hari itu Ia mengajarkan tentang.Bangunan-bangunan tua bersejarah yang haris dilestarikan,karena mengandung nilai sejarah ynag tinggi.karena memiliki arsitektur yang unik."Bangunan seperti itu banyak sekali dikota kita,"Pak Tarno menerangkan."Salah satu bangunan unik dikota kita adalah gedung Bank yang berada diseberang Taman Balai kota.hmm,adakah yang tahu gedung apakah itu?"tanya Pak Tarno.
  tidak ada seorang pun yang mengangakat tangan."wah,kalian seharusnya tahu.masa sejarah kota sendiri tidak tahu,"kata Pak Tarno sambil berjalan berkeliling kelas.
"ya,kamu Nita,"seru Pak Tarno begitu melihat Nita mengangkat tangannya.
       "Itu gedung Bank Indonesia,pak.Dulu kalau tidak salah namanya...hmm.hmm...JAVA BANK,"jawab Nita.
"Tepat!tapi namanya bukan JAVA BANK,melainkan JAVASCHE BANK.itu adalah salah satu bangunan yang hingga kini masih dilestarikan."Pak Tarno menjelaskan,"nah ternyata ada juga teman kalian yang tahu.Dari mana kamu mengetahuinya,Nita?"
"Dari buku yang berjudul wajah Bandung Tempo doeloe."jawab Nita
     "wah,buku itu sangat langkah ! banyak sekali sejarah kota kita yang bisa kita ketahui dari buku tersebut.Bagaimana kamu memperoleh buku itu,Nita?"tanya Pak Tarno.
"saya membelinya dikios buku bekas distasiun Tebet,Pak."
    "kau tahu,Nita.buku itu sangat langkah.kau harus menyimpannya baik-baik,Nita.Walaupun kamu memperolehnya dari kios buku dengan harga murah,tapi itu sangat berharga."seru Pak Tarno.
Nita diam saja.
    "Nah,kita mendapat pelajaran berharga hari ini.Ternyata pengetahuan tidak bisa didapat dari buku-buku baru saja,tapi juga dari buku-buku tua atau bekas.jadi,jangan sekali-kali meremehkan buku-buku seperti itu."
     "wah,ternyata yang perlu dihargai tidak hanya gedung-gedung tua,tapi juga buku-buku tua...,hahaha...,"celetuk Nirwan yang duduk dibangku belakang.
"kamu benar,nirwan.Baik buku atau buku loak tidak menjadi masalah.Sebab,yang paling penting adalah apa yang ada didalamnya.iya,kan?"
    sebentar NIta melirik angel dan didi,keduanya hanya diam."nah untuk itu Bapak akan meugaskan kalian untuk menuliskan daftar bangunan tua bersejarah yang ada dikota ini.jika mengalami kesulitan,kalian bisa meminjam buku Nita."
   Sorenya,sebagian anak berkumpul dirumah Nita untuk mengerjakan tugas dari Pak Tarno.Tapi angel,viola,dan didi tidak kelihatan diantara mereka.Baru setelah teman-temannya pulang,ketiga anak itu muncul dirumah Nita."kami ingin meminjam bukumu sebenter,Nita,untuk menyelesaikan tugas dari Pak Tarno,"pinta mereka pelan.
   Nita hanya mengangguk.Ia mengambil sebuah buku yang sampulnya sudah agak lusuh.Dalam waktu beberapa saat saja,dengan bantuan Nita,angel,viola,dan didi berhasil menyelesaikan tugas dari Pak Tarno.
  sebelum pulang,Didi sempat berbicara kepada Nita."Maafkan kami,Nita,karena sering mengejekmu,kami berjanji tidak akan mengejekmu lagi."ucap Didi.
    "Percayalah,kami tidak akan lagi memanggilmu gadis buku loak."tambah Angel
"Ah,lupakan saja.tidak apa-apa,"balas Nita.
  DIdi,angel,danviola meninggal rumah Nita.Tinggal  Nita sendirian sambil menimang-nimang buku bersampul lusuh yang sangatberharga itu.Diam-diam Ia mulai bangga dengan julukan sigadis buku loak.
                                                                                             Dikutip dari kompas,9 januari 2005
Read More ->>

Minggu, 06 Mei 2012

Bagaimana wartawan mencari berita?

Sebelum terjun ke media massa, saya juga sempat terperangah dengan berbagai berita dan laporan yang muncul baik di media elektronik atau cetak. Bagaimana jurnalis ini bisa tahun berita ini dan itu ? Pertanyaan ini pernah disampaikan oleh salah seorang pembaca blog ini.
Setelah terjun kedalam media massa dimulai dari koran Kompas, secara perlahan mengetahui bagaimana wartawan mengetahui semua berita hari itu. Namun dalam pengalaman, bisa saja satu media “kecolongan” tidak dapat meliput, namun sore atau malam hari dicarinya berita yang keluar di radio atau televisi untuk keperluan surat kabar misalnya.
Ada beberapa cara berita itu diperoleh oleh wartawan.
1. Jadwal acara pejabat/lembaga
Setiap pejabat tinggi mulai presiden sampai dengan para menteri dan dibawahnya memiliki jadwal acara yang sudah disusun. Rapat kabinet misalnya biasa berlangsung hari Rabu untuk Polkam dan Sosial untuk hari Kamis. Ini tentu saja tergantung presidennya. Dalam rapat itu para wartawan bisa menebak agendanya. Atau kalau ada bocoran dari dalam bisa tahu apa yang diperdebatkan di dalamnya. Jadwal acara adalah hal utama dalam liputan setiap media. Tim jurnalis tinggal datang dan mengembangkan beritanya.
Selengkapnya baca Journalis-Adventure.
Read More ->>

Bagaimana menuangkan gagasan untuk feature


Penulisan feature merupakan salah satu pilar dalam media massa. Feature yang pada umumnya merupakan sebuah liputan yang tidak terikat pada pakem straight news atau current event merupakan tahap berikutnya dalam penulisan jurnalistik.
Menulis feature memerlukan latihan yang cukup lama. Tidak seperti menulis atau memberikan laporan mengenai current event, peristiwa yang sedang berjalan, penulisan feature perlu sedikit kontemplasi, renungan dan mempertajam situasi dibalik berita.
Bagaimana menuangkan gagasan dari berita menjadi sebuah tulisan featuris ?
Inilah tantangan yang tidak mudah. Beberapa hal bisa dipikirkan di bawah ini:
1. Fokus terhadap peristiwanya. Kebakaran pasar adalah kerangka berita utama hari itu, namun perjalanan manusia didalamnya, perjuangan pedagang yang sudah puluhan tahun memutar modal kemudian hangus tanpa asuransi merupakan sebuah bahan feature menarik.
2. Fokus kepada manusia. Cerita manusia didalam sebuah peristiwa, atau cerita seseorang dibalik peristiwa merupakan sebuah kasus menarik untuk diangkat. Rasa simpati penulis terhadap nasib salah satu korban tabrakan di jalan tol, misalnya akan menggugah para pengambil kebijakan untuk memperketat laju kendaraan di tol. Cerita mengenai manusia dibalik berita akan memberikan bobot pada laporan utama.
3. Tuangkan dalam tulisan yang menyentuh. Tidak seperti pemberitaan yang lugas, kurang emosional, maka tulisan bentuk feature bisa dijadikan sebagai sebuah karya jurnalistik yang menyentuh kehidupan inti manusia, tentang hidup dan mati, tentang cinta dan pengkhianatan dan tentang patriotisme, misalnya. Disini memerlukan sedikit keterampilan dalam mengolah karya tulis ini. Bahasa dari dunia sastra akan bermanfaat untuk memperhalus alur cerita tanpa terjebak kedalam cerita fiksi.
4. Ending yang berkesan. Kekuatan feature adalah menarik pembaca kedalam tulisan sampai titik terakhir. Buatlah alur tulisan yang mengarah kepada klimaks yang membuat pembaca penasaran akan cerita didalam tulisan itu. Ending cerita mungkin bukan kemenangan atau keberhasilan subyek cerita tetapi mungkin tatapan masa depan yang suram.
Sumber: www.journalist-adventure.com
Read More ->>

Tips masuk dunia jurnalistik (1)


Banyak pertanyaan seputar bagaimana memasuki dunia jurnalistik ketika sebuah lowongan dipasang. Bagaimana caranya ? Mengapa saya gagal ? Saya baru lulus bisakah masuk ke dunia jurnalistik. Lalu mau melamar bagaimana caranya ?
Pertanyaan serupa pernah muncul dalam benak saya sebelum memasuki dunia jurnalistik.
Salah satu tip untuk memasuki dunia jurnalistik adalah kesiapan dari dalam diri kita ? Apakah kita benar senang melihat bagaimana kesibukan para wartawan, presenter televisi atau radio dan berbagai tokoh jurnalistik berbicara soal media ? Jika ya, maka teruskan pada tahap berikutnya.
Mengapa minat menggebu ini penting ? Karena dengan modal inilah semua kesulitan bisa diselesaikan. Minat yang tinggi dinggal digabung dengan skills, misalnya membuat cv dan wawancara.
Jika minat sudah ada, maka mulailah bertindak menuju dunia jurnalistik dengan banyak menulis, banyak membuat analisa dan membuat opini di media massa di kota Anda. Identifikasi minat Anda. Bila bermimat di dunia sastra, mulailah dengan menulis puisi, prosa atau cerpen. Mulailah sekarang juga apalagi bagi yang akan lulus. Tulisan Anda di sebuah media daerah atau bahkan media nasional akan memperkuat bobot Anda dibandingkan dengan rekan lainnya ketika sama-sama mengajukan lamaran ke sebuah perusahaan.
Jika tidak bisa dimuat, saran Mochtar Lubis, buatlah tulisan setiap hari – sekali lagi setiap hari – di buku harian Anda. Membiasakan memberi komentar dan deskripsi akan memberikan kekuatan dan modal penting dalam liputan di masa datang. Saran Mochtar Lubis – tokoh sastra ini – sangatlah berarti karena begitu Anda memang tuts komputer atau pena, kadang-kadang Anda tidak berani mengungkapkan perasaan, opini atau argumentasi. Anda menjadi pemalu.
Nah bagaimana Anda bisa pemalu menulis komentar tentang peristiwa di sekitar Anda mulai dari kasus korupsi, banjur, got mampet, kemarau panjang dan angkot yang tidak disiplin, kalau bisa berbicara dan berdebat dengan rekan Anda tentang suatu masalah yang lagi hot. Kebiasaan menulis buku harian – tidak selalu tentang romantisme Anda – mengenai topik sosial, nasional dan internasional akan membuat Anda terbiasa dan terbuka dalam mengajuka pendapat. Anda juga bisa terbiasa menuliskan secara runtut dan logis.
Bila sudah selesai, kaji dan baca kembali. Siapa tahu memang dari situ kelihatan bakat Anda dalam penulisan. Tidak selalu tentu tulisan pertama akan menjadi karya yang terpuji, tetapi Anda telah mengawali langkah untuk memasuki karir di dunia jurnalistik.
Sekali lagi mulailah menulis. Tulis apa saja, beri komentar apa saja. Lalu perlahan-lahan buatlah ulasan terhadap peristiwa yang menarik minat Anda. Keluarkanlah seluruh pengetahuan dan daya analisa Anda, niscaya ini akan menuntun ke dunia lebih luas dalam tahap awal dunia jurnalistik.
Jangan menyerah jika selama satu hari, Anda tidak menulis apapun karena merasa buntu pikiran. Saat kesulitan seperti itulah yang menentukan apakah Anda menyerah atau terus maju.
Read More ->>

Inilah Cara Menulis Berita Bagi Wartawan Pemula

Akhirnya saya  menemukan rujukan yang pas belajar menulis berita bagi wartawan pemula. Meskipun sebenarnya banyak juga rujukan lain yang bisa dicari di mbah google :)
Bagi yang selama ini mengalami kesulitan menulis berita, tidak cukup hanya memahani 5 W + 1 H dan piramida terbalik. Latihan menulis terus menurus adalah cara alamiah untuk meningkatkan kualitas tulisan.
Berikut adalah artikel rujukan yang saya maksud. Berasal dari blog wartawan senior asal Sumatera Utara, yaitu Jarar Siahaan. Selamat membaca :)

Menulis Berita Bagi Reporter Pemula :

Beberapa teman seprofesi saya, redaktur di koran lokal terbitan Medan dan juga suratkabar nasional di Jakarta, dalam kesempatan berkomunikasi via telepon sering mengeluhkan sulitnya mencari reporter yang mampu menulis berita dengan baik.
“Waktu direkrut, dia mengerti dan tahu menjelaskan apa itu 5W1H dan piramida terbalik, tetapi setelah beritanya ditulis, pusing saya membacanya karena tidak jelas apa maksudnya,” kata seorang teman wartawan yang pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi di sebuah koran harian. “Lalu kalau dia tidak mengirim berita, alasannya karena tidak ada berita yang menarik untuk diliput.”
Tidak tahu teknik menulis berita dengan baik, dan tidak mengerti bagaimana cara mencari berita yang layak-tulis. Masalah ini saya pikir terjadi di semua daerah di Indonesia, banyak koran mengalaminya. Apalagi jumlah media cetak semakin banyak sementara orang yang benar-benar terpanggil menjadi wartawan sangatlah sedikit.
Di bawah ini saya bagikan beberapa tips jurnalistik dari pengalaman saya selama 15 tahun lebih menulis berita di koran dan situs Internet. Sekarang untuk level reporter pemula, dan nanti di kesempatan lain saya akan menulis tips dan teknik jurnalistik untuk tingkat redaktur agar tidak “ditokoh-tokohi” reporter.

Tips jurnalistik dasar bagi wartawan pemula: bagaimana menulis berita yang baik untuk koran

Tips cara menulis berita #1: Menulis dengan jujur. Fakta tidak boleh dipelintir. Opini dan penafsiran harus ditulis dalam alinea yang berbeda. Boleh tidak netral, tapi harus independen.
Berbohong dalam berita adalah dosa terberat wartawan. Jika jumlah aktivis LSM yang mendemo bupati hanya puluhan orang, jangan tulis ratusan atau ribuan orang. Berita bohong seperti ini sangat sering muncul di koran-koran daerah, terutama menyangkut liputan pilkada.
Jika harus menulis interpretasi atas sebuah fakta, tuliskanlah di paragraf terpisah, dan tunjukkan secara jelas kepada pembaca supaya mereka tahu mana yang fakta dan mana opini atau penafsiran si wartawan.
Reporter yang meliput berita di lapangan harus bersikap independen terhadap semua pihak yang terkait dengan topik tulisannya. Berikan kesempatan yang sama bagi semua narasumber untuk menjelaskan versi mereka, jangan memvonis kebenaran. Wartawan boleh tidak netral, misalnya kalau harus memihak pada rakyat yang jadi korban penindasan penguasa, namun harus selalu independen dengan memberikan kesempatan pada penguasa untuk berbicara.
Tips cara menulis berita #2: Tanda Baca koma dan pola piramida terbalik.
Berhati-hatilah menggunakan tanda baca koma. Bila salah penempatan, maka redaktur di kantor redaksi bisa salah memahami laporan anda. “Amir memukul, Budi ditangkap polisi” (yang memukul ialah si Amir, kok malah Budi yang ditangkap) adalah berbeda maknanya dengan “Amir memukul Budi, ditangkap polisi” (ini benar, yang ditangkap adalah Amir).
Menulis berita biasa haruslah dalam format piramida terbalik. Yang paling penting di bagian paling atas; alinea-alinea di bawahnya semakin kurang penting. Saya sering membaca berita koran daerah yang memuat nama-nama pejabat yang menghadiri sebuah acara seremonial pada alinea kedua atau ketiga, padahal inti beritanya justru di alinea kelima atau bahkan menjelang akhir.
Tips cara menulis berita #3: Catat dengan detail. Dengarkan dengan cermat. Rekam, jangan andalkan ingatan.
Saya sering melihat reporter koran yang baru beberapa tahun bekerja melakukan wawancara atau liputan berita di lapangan dengan tidak mencatat sama sekali! Manusia dengan otak super! Bahkan hanya duduk di warung kopi dengan jarak seratusan meter dari lokasi demo atau acara seremonial yang akan jadi topik beritanya. Tapi sepulang meliput, dia bisa dengan santai menulis berita di komputer warnet, tanpa takut sedikit pun bahwa kemungkinan ada data dan fakta yang salah-tulis.
Wartawan pemula sering malu untuk bertanya, “Pak Kadis, ejaan nama Bapak yang benar Jhonny atau Joni atau bagaimana?”
Kalau narasumber mengucapkan kalimat dengan makna ganda atau kurang jelas, tanyakan kembali dan tegaskan. Jangan sampai yang dia maksud adalah “Polisi belum akan memeriksa dia” tapi anda tulis dalam berita sebagai “Polisi tidak akan memeriksa dia”.
Tips cara menulis berita #4: Tulis dalam kalimat yang jelas, lengkap, dan jernih.
Redaktur koran harian akan membiarkan naskah berita reporter yang ditulis dengan kalimat yang membingungkan, karena dia dikejar tenggat menyelesaikan halamannya. Kalau anda menulis berita kriminal tentang mencuri, maka sebutkan sejelas-jelasnya SIAPA yang mencuri, SIAPA yang menjadi korban, dan APA yang dicuri. Jangan anda malah asyik menulis BAGAIMANA pencurian itu terjadi, atau ajakan kapolsek agar warga melakukan ronda malam.
Yang paling mendasar dalam sebuah berita biasa ialah APA dan SIAPA, baru kemudian DI MANA, KAPAN dan yang lainnya. Jangan tulis “Menurut Amir, bla-bla-bla…” tanpa anda jelaskan siapa itu si Amir; apakah dia demonstran, penonton aksi demo, atau pendukung pihak yang didemo.
Sering saya melihat pembaca koran menggerutu, “Apa maksudnya berita ini, tak jelas.” Berita mesti ditulis dengan kalimat yang jernih. Susunlah kalimat-kalimat tunggal, dan sebisa mungkin hindari memakai anak kalimat jika hal itu berpotensi membuat pembaca bingung.
Tips cara menulis berita #5: Fokus pada topik berita. Jangan melebar ke sana-sini.
Sejak meliput dan wawancara di lapangan, reporter koran sudah harus tahu apa topik atau sudut pandang laporannya. Bila memilih “nasib guru honorer berupah kecil”, maka temuilah pihak-pihak yang terkait dengan isu tersebut. Selain wawancara dengan guru, tanyai juga kepala sekolah, pejabat Dinas Pendidikan, anggota DPRD dari komisi yang membidangi pendidikan, pensiunan guru, dll. Jangan malah anda hanya mengutip komentar aktivis LSM karena dia punya saudara yang baru diputus-kontrak sebagai guru honorer.
Kalau misalnya anda kesal melihat seorang pejabat yang suka berindehoi di kafe-kafe malam, maka liputlah itu secara khusus dan jangan selipkan pada berita bertopik lain, “Ditanya mengenai dugaan korupsi stafnya, Kepala Dinas yang sering berdisko di Tenda Biru ini mengatakan….” Terlalu nampak ‘kali tak dikasih amplop. Malu kita sebagai wartawan.
Tips cara menulis berita #6: Tulis dengan proporsional, jangan berlebihan.
Ini kelemahan banyak reporter koran di daerah. Fakta yang diaperoleh dari narasumbernya, katakanlah kejaksaan, adalah bahwa Kabag Umum sedang diselidiki terkait kasus dugaan penggelembungan dana pembelian seprai dan gorden rumah dinas bupati. Tapi kemudian ditulisnya dalam berita “Tapanuli Utara sarang korupsi”. Jika anda ingin menulis berita Tapanuli Utara sebagai sarang korupsi, maka beberkanlah sekian banyak data kasus korupsi di daerah itu.
Ada wartawan koran menulis berita “Dengan arogannya Camat menjawab via telepon bahwa…” hanya karena si narasumber berbicara ketus-ketus.
Sebaliknya reporter lain yang baru mendapat amplop tebal dari pejabat mengirim naskah berita ke redaksinya “Bupati yang sangat dicintai rakyatnya ini mengatakan…,” padahal si bupati baru saja ditetapkan sebagai tersangka korupsi dan beberapa kali didemo warga.
Tips cara menulis berita #7: Periksa kalimat kutipan, pernyataan off the record, konfirmasi, dan “ucapan di kedai kopi”.
Jangan biarkan beritamu memiliki celah untuk digugat ke pengadilan. Jika harus menulis kalimat langsung, maka tulislah seperti apa adanya diucapkan oleh narasumber. Bila dia mengucapkan kalimat dalam bahasa daerah, misalnya bahasa Batak, telitilah saat menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Saat melihat catatan atau mendengar rekaman wawancara, jika anda bingung atau lupa mana bagian informasi yang merupakan pernyataan off the record (tidak untuk ditulis) dan mana yang bukan, tunda dulu menuliskan bagian itu sebelum berhasil mempertanyakan kembali pada narasumber berita.
Si A menuding si B. Apakah anda sudah melakukan konfirmasi pada si B? Jika belum, jangan dulu menulis berita itu. Kalaupun harus, karena alasan-alasan tertentu, seperti deadline atau faktor kemenarikan topik berita, maka samarkanlah secara total identitas si B. Kalau si A menuding si B dalam tiga hal, maka konfirmasinya tidak boleh hanya menyangkut satu hal.
Wartawan koran duduk-duduk santai bersama pejabat dan politikus di kedai kopi, lalu ada seorang pejabat yang melontarkan pernyataan menarik, kemudian si reporter mengutip kalimat tadi dalam beritanya dengan menuliskan nama si pejabat. Jangan lakukan yang begini. Anda harus kembali menemui si pejabat untuk meminta izin apakah kalimatnya itu boleh anda kutipkan ke dalam berita.
Tips cara menulis berita #8: Yang terakhir, dan ini sangat mendasar: Patuhilah kode etik jurnalistik yang melarang wartawan melakukan plagiat atau menjiplak.
Jangan kira jika anda mengutip beberapa kalimat berita dari koran lain, atau menyadur bahan dari Internet, maka hal itu tidak akan ketahuan. Percayalah, cepat atau lambat akan ada pembaca yang komplain dan menyampaikannya kepada redaksi anda di kantor. Jika begitu, karir kewartawanan anda sudah sedang di ujung tanduk. Redaktur anda akan wanti-wanti untuk menerbitkan berita yang anda laporkan, dan koran lain pun akan berpikir keras untuk menerima lamaran dari wartawan tukang jiplak.
Saya punya pengalaman soal ini. Dulu di sebuah koran mingguan, di mana saya menjadi pemimpin redaksi, ada seorang redaktur saya yang menulis ulasan mengenai ulos Batak “sepanjang air sungai mengalir” alias sangat-sangat panjang. Tulisan itu terbit beberapa edisi, dan memakan ruang satu halaman penuh. Pada edisi kedua, ada seorang pembaca mengirim email kepada saya, dan ada dua orang lainnya yang menelepon langsung ke ponsel saya. Mereka komplain dan mengatakan bahwa artikel perihal ulos Batak itu adalah plagiat alias dijiplak dari situs blog di Internet, dan bukan karya si redaktur.
Memang pada tulisan itu, di bawah judulnya, tertulis “oleh…” (tanda titik-titik adalah nama si redaktur), tanpa keterangan sedikit pun bahwa karya tersebut dikutip dari sejumlah blog Internet. Bahkan dengan beraninya si redaktur menulis kredit-foto pada gambar-gambar ulos: “Foto oleh…” (juga tertulis namanya).
Setelah saya cek dan benar bahwa semua isi artikel dan foto itu adalah karya cipta milik beberapa blogger di Internet, pada koran edisi berikutnya saya menambahkan keterangan di bawah judul: “Dikutip dari berbagai sumber di Internet”. Seharusnya saya hendak menulis alamat-alamat blog yang dikutip, tapi ada alasan tertentu sehingga tidak jadi.
Beberapa hari kemudian dalam rapat redaksi, si redaktur malah protes pada saya. “Mengapa Pemred bikin begitu. Itu sama saja telah melecehkan saya. Berhari-hari saya mencari bahannya dan menggabungkannya menjadi satu tulisan,” katanya.
Bah, makjang! Sudah ketahuan menjiplak tapi masih berkelit pula. Yang dilecehkan itu sebenarnya siapa: dia atau blogger si penulis asli? Tidak lama kemudian, setelah muncul kesalahan-jurnalistik lain dalam tugasnya sebagai redaktur, akhirnya saya memecat dia dan mencari redaktur baru. » Jarar Siahaan dotcom.

Read More ->>

keyakinan-Kekuatan untuk menciptakan atau Menghancurkan oleh David Sheppard

Henry ford pernah berkata, "apakah Anda bisa atau tidak bisa, Anda memang benar!" 
Sebuah pernyataan yang sangat sederhana, namun itu dampak besar.
mempertimbangkan efek yang Anda keyakinan pada kehidupan Anda.
jangan keyakinan Anda mempercepat Anda menuju tujuan Anda atau mereka mengerem? mereka memungkinkan Anda untuk berbuat lebih atau kurang? 
lalu, apa keyakinan itu ?, dan bagaimana cara kerjanya?
keyakinan adalah decisionse yang Anda buat di masa lalu tentang apa yang benar atau salah tentang diri Anda, orang lain dan cara kata kerja.mereka biasanya diadakan di bagian pikiran Anda yang keluar dari pikiran Anda sehari-hari kesadaran-sadar.
ini berarti bahwa untuk sebagian besar kita tidak menyadari kepercayaan yang mempengaruhi kehidupan kita.

 gambar 1.siklus keyakinan
katakanlah Anda memiliki keyakinan bahwa Anda tidak bisa sukses dalam menjalankan bisnis Anda sendiri.
jika itu benar, berapa banyak potensi bisnis Anda yang Anda pikir Anda akan memanfaatkan? tidak banyak! oleh karena itu tindakan yang Anda ambil ke arah sukses dalam bisnis Anda akan agak setengah hati.
apa singkat hasil akan Anda dapatkan dari tindakan setengah hati?
mengecewakan, dan itu yang Anda percaya di tempat pertama, sehingga Anda memiliki lebih banyak bukti bahwa keyakinan Anda benar.
menjadi lingkaran viciouse, sebuah spiral dwonward, diri ramalan.
apa yang akan terjadi jika Anda memegang keyakinan bahwa Anda bisa dengan mudah sukses dalam bisnis? Anda akan memanfaatkan potensi Anda sebagai orang bisnis, dan tindakan yang Anda lakukan akan fokus dan positif ..
karena itu hasil yang diciptakan Anda akan menjadi sangat baik, memberikan Anda lebih banyak bukti bahwa Anda dapat dengan mudah menjadi sukses dalam bisnis.
belum lagi lingkaran setan, tapi kali ini bentuknya spiral ke atas, yang membawa Anda menuju kesuksesan bisnis yang lebih dan lebih!
bukan hanya kehidupan bisnis kita yang dipengaruhi oleh keyakinan kita, itu semua bidang kehidupan kita - kesehatan dan kebugaran, hubungan, kehidupan keluarga, pengembangan pribadi, semuanya.
bagaimana kita tahu jika kita telah melemahkan keyakinan?
baik, jika ada daerah kehidupan Anda di mana Anda tidak mencapai tujuan Anda patut menyelidiki keyakinan Anda. salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah untuk memainkan game. sesuatu dari situasi dalam hidup Anda yang tidak bekerja seperti yang Anda inginkan.
bersikap seolah-olah Anda adalah dunia yang aneh di mana apapun yang terjadi pada seseorang, mereka dalam beberapa cara menciptakannya sendiri. bayangkan bahwa Anda bertemu seseorang di sebuah bar atau di kereta dan Anda mulai berbicara dengan mereka. mereka mulai bercerita tentang kehidupan mereka dan untuk mengejutkan Anda, mereka memiliki situasi yang sama persis dalam hidup mereka yang melakukan di hatimu. bertanya pada diri sendiri, "jika kita adalah hasil dari keyakinan kita, apa yang akan orang ini harus percaya untuk memiliki situasi kreatif ini untuk diri mereka sendiri? menuliskan jawaban yang Anda dapatkan dan terus berjalan sampai Anda tidak bisa memikirkan hal lain. penting bahwa Anda tuliskan semua tidak peduli seberapa konyol atau mungkin tampak menggelikan, mereka keyakinan Anda.
Pikirkan setiap keyakinan pada gilirannya dan bertanya pada diri sendiri pertanyaan berikut:

"Apakah keyakinan ini memberdayakan saya ...?"
"Apakah keyakinan ini memungkinkan saya untuk berbuat lebih atau kurang ...?"
"Apakah keyakinan ini memberi saya pilihan yang lebih atau kurang ...?"
menempatkan salib di samping keyakinan yang tidak memberdayakan Anda, memungkinkan Anda untuk melakukan kurang atau membatasi choices.since Anda, kami tidak dilahirkan dengan keyakinan kita, kita harus belajar tema, sehingga kita selalu dapat belajar sesuatu yang baru. Pikirkan dari masing-masing keyakinan dan sepenuhnya mempertimbangkan pertanyaan berikut:
Bagaimana saya tahu apakah keyakinan ini adalah palsu?
untuk siapa adalah keyakinan ini tidak benar?
kapan keyakinan ini tidak benar untuk saya?
dengan cara apa saya tahu bahwa keyakinan ini tidak benar?
dengan cara bagaimana bisa kebalikan dari keyakinan ini benar?
apa yang akan terjadi jika saya tetap percaya ini?
bagaimana bisa posible bahwa saya bisa percaya itu?
apa tujuan memiliki keyakinan tersebut?
sekarang berpikir tentang keyakinan yang Anda miliki, apakah Anda melihat bahwa itu berubah? untuk masing-masing keyakinan lama sepenuhnya mempertimbangkan pertanyaan berikut:
apa yang saya ingin percaya bukan?
bagaimana saya tahu ini benar?
siapa lagi saya tahu bahwa tahu itu benar?
berapa kali di masa lalu saya mengalami hal ini menjadi benar?
apa yang akan menjadi konsekuensi saya percaya ini?

biasakan untuk tetap fokus pada apa yang Anda inginkan, bekerja pada keyakinan Anda dan mengambil responbility untuk apa menciptakan Anda dalam hidup Anda. dengan cara itu Anda memiliki kekuatan untuk menciptakan dengan cara yang Anda inginkan. Dan ingat:
"Jika Anda selalu melakukan apa yang selalu Anda lakukan, Anda selalu akan belajar apa yang Anda sudah tahu!"
David Sheppard adalah Direktur Penelitian dan pelatihan untuk perfomence kemitraan limited.David disertifikasi Trainer Pemrograman Neoro Linguistic, seorang Hypnotist master dan Praktisi Certified Kemitraan waktu garis Perfomence Therapy.The menawarkan baik negeri maupun di rumah perusahaan pelatihan NLP, Hypnosis dan Waktu baris terapi
Read More ->>

Sabtu, 05 Mei 2012

How to Turn Nothing into Something by Jim Rohn

Anda bertanya-tanya bagaimana mengubah apa-apa ke sesuatu? 
Pertama, dalam rangka untuk menjadi tidak ada sesuatu, Anda harus mulai dengan beberapa ide dan imajinasi. Sekarang, mungkin sulit untuk memanggil ide-ide dan imajinasi apa-apa; Tapi bagaimana nyata adalah ide-ide tersebut? Itu adalah sedikit misteri. Aku tidak percaya bahwa ide-ide yang dapat berubah menjadi sebuah hotel, ide-ide yang dapat berubah menjadi suatu perusahaan, ide-ide yang dapat berubah menjadi vaksin baru atau ide-ide yang dapat berubah menjadi beberapa produk keajaiban, harus disebut apa-apa. Tetapi tangibly, Anda memiliki apa-apa. Menarik! Berpikir tentang hal itu; ide-ide yang menjadi begitu kuat dalam pikiran Anda dan dalam kesadaran Anda bahwa mereka tampak nyata kepada Anda bahkan sebelum mereka menjadi nyata. Imajinasi yang begitu kuat, Anda dapat benar-benar melihatnya. Ketika saya membangun rumah pertama saya untuk keluarga saya di Idaho bertahun-tahun yang lalu, sebelum saya mulai konstruksi, aku akan mengambil teman-teman dan rekan keluar ke properti kosong dan memberikan tur rumah. Apakah itu mungkin? Apakah mungkin untuk membawa seseorang di tur melalui rumah khayalan? Dan jawabannya adalah, "Ya, tentu saja." "Di sini adalah tiga-mobil garasi," dulu mengatakan, dan teman-teman saya akan melihat dan berkata, "Ya, garasi ini akan mengadakan tiga mobil." Aku benar-benar bisa "hidup." Aku akan mengambil mereka dalam tur di seluruh rumah.... "Inilah perapian, dan lihat, sisi ini adalah batu bata dan sisi lain batu." Aku bisa membuatnya begitu nyata. "Ikuti aku melalui sisa rumah. Melihat melalui jendela gambar di dapur, bukan pandangan besar?" Suatu hari, saya membuat rumah begitu nyata bahwa salah satu teman saya menabrak siku di perapian. Maksudku, itu yang nyata. Jadi, langkah pertama untuk mengubah apa-apa ke sesuatu adalah untuk membayangkan kemungkinan. Bayangkan semua kemungkinan. Salah satu alasan untuk seminar, khotbah, lirik dari lagu-lagu dan kesaksian dari orang lain adalah untuk memberi kita gambaran tentang kemungkinan; untuk membantu kami bayangkan dan untuk melihat potensi. Sekarang di sini adalah langkah kedua untuk mengubah apa-apa ke sesuatu: Anda harus percaya bahwa apa yang Anda bayangkan mungkin bagi Anda. Testimonial, seperti "Jika saya bisa melakukannya, Anda bisa melakukannya," sering menjadi dukungan untuk kepercayaan kami. Dan kami mulai percaya. Pertama kita membayangkan mungkin. Kedua, kita mulai percaya bahwa apa yang mungkin mungkin bagi kami. Kami juga mungkin percaya karena testimonial kami sendiri. Berikut adalah apa testimonial Anda mungkin akan berkata: "jika saya melakukannya sekali, saya bisa melakukannya lagi. Jika itu terjadi untuk saya sebelumnya, itu bisa sangat baik terjadi lagi." Jadi kita percaya tidak hanya testimonial dari orang lain yang mengatakan, "jika saya bisa melakukannya, Anda dapat melakukannya; Jika aku bisa berubah, Anda dapat mengubah; Jika saya bisa mulai dengan apa-apa, Anda bisa mulai dengan apa-apa; Jika saya dapat mengubahnya di sekitar, Anda dapat mengubahnya sekeliling." Kemudian kami juga memiliki dukungan dari testimonial kami sendiri, jika kita telah mencapai sesuatu sebelum. "Jika kita melakukannya sekali, kita bisa melakukannya lagi. Jika kita lakukan tahun lalu, kami bisa melakukannya tahun ini." Jadi kedua hal bersama-sama sangat kuat. Sekarang, kita tidak memiliki substansi yang sesungguhnya belum, meskipun sangat dekat. Sekali lagi, langkah pertama adalah untuk membayangkan kemungkinan. Langkah kedua adalah membayangkan bahwa apa yang mungkin mungkin bagi Anda. Berikut adalah apa yang kita sebut langkah kedua: iman untuk percaya. Pada kenyataannya, salah satu penulis mengatakan hal ini, "Iman adalah substansi." Kata menarik: "substansi," kemampuan yang kuat untuk percaya pada kemungkinan yang mungkin bagi Anda. Jika Anda memiliki iman untuk percaya, bahwa iman adalah substansi, zat yang berarti "a piece of nyata." Sekarang itu tidak "nyata", itu tidak podium ini, tapi it's so kuat bahwa itu sangat dekat untuk menjadi nyata, dan sehingga penulis berkata, "iman adalah sepotong, substansi." Dia kemudian melanjutkan untuk menyebutnya bukti, substansi dan bukti. Sulit untuk memanggil substansi dan bukti "tidak." Tidak ada dalam arti bahwa tidak dapat dilihat kecuali dengan mata batin. Anda tidak bisa menangkapnya karena itu belum nyata. Tapi itu mungkin untuk mengubah apa-apa, terutama ide-ide dan imajinasi, menjadi sesuatu jika Anda percaya bahwa mungkin untuk Anda. Bahwa substansi dan bukti menjadi begitu kuat bahwa hal itu dapat sekarang berubah menjadi kenyataan. Jadi langkah pertama adalah untuk membayangkan apa yang mungkin, yang kedua adalah untuk memiliki iman yang percaya bahwa apa yang mungkin mungkin bagi Anda. Dan sekarang langkah ketiga adalah bahwa Anda pergi bekerja untuk membuat nyata. Anda pergi ke bekerja untuk membuat sebuah hotel. Anda pergi ke bekerja untuk membuat suatu perusahaan. Anda pergi untuk bekerja dan membuatnya kesehatan yang baik. Anda pergi untuk bekerja dan membuat sebuah asosiasi. Anda pergi untuk bekerja dan membuat sebuah perkawinan yang baik. Anda pergi untuk bekerja dan membuat sebuah gerakan. Anda membuatnya nyata. Anda membuat layak. Anda bernapas kehidupan ke dalamnya dan kemudian Anda membangun. Itu adalah seperti unik dan kuat kemampuan untuk semua dari kita manusia. Menempatkan ini untuk bekerja dan memulai proses keajaiban hari ini!
Read More ->>