Senin, 28 Januari 2013

Tawakkal, Bekal Hadapi Cobaan


SETIAP orang memiliki cita-cita, jangka pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi jalan untuk mencapainya tidak selalu mulus. Penuh dengan onak dan duri, kesulitan dan hambatan yang beraneka ragam. Hambatan-hambatan itu tidak hanya berasal dari hukum alam tapi juga dari dirinya sendiri. Dengan demikian ia selalu berjuang, berbuat dan bekerja tanpa henti untuk menghilangkan, menyingkirkan kesulitan dan rintangan itu demi tercapainya cita-cita. Dalam keadaan seperti ini betapa butuhnya ia terhadap kekuatan yang dapat membantunya, dan mengantarkannya, menyelesaikan kesulitannya, menyingkirkan penghalang yang dapat menerangi jalannya.

Kekuatan yang diharapkan itu hanya berada pada naungan akidah (iman) dan taman iman kepada Allah Subhanahu wa-ta'ala (سبحانه و تعالى‎).

Iman kepada Allah inilah yang dapat mendatangkan kekuatan ruhani, kekuatan jiwa, karena seseorang yang beriman hanya berharap pada kelebihan, dan karunia Allah, hanya takut kepada siksa Allah tidak peduli kepada selain Allah.

Sehingga ia menjadi orang kuat walaupun tidak memegang senjata, ia kaya walaupun tidak punya gudang emas dan perak, ia perkasa walaupun tidak punya keluarga dan massa, ia teguh walaupun perahu kehidupannya goyah dan dikepung ombak bahkan lebih kuat walaupun dibandingkan dengan lautan, gelombang dan angin.

Rasulullah bersabda, "Seandainya kalian mengetahui Allah (makrifat) dengan sebenar-benarnya, niscaya gunung-gunung itu hilang sirna karena doa kalian."

Orang yang beriman mempunyai kekuatan spiritual, karena ia mengambil kekuatan dari Allah dzat yang maha tinggi dan besar yang ia jadikan tempat bergantung (tawakkal). Ia berkeyakinan bahwa Allah selalu bersamanya di mana saja ia berada, ia penolong orang-orang yang beriman, penghancur orang-orang yang jahil.

"Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka sesungguhnya Allah itu maha perkasa dan bijaksana". (QS. 8:49).Ia maha perkasa tidak akan merendahkan mereka yang bertawakkal kepada-Nya, bijaksana tidak akan menelantarkan mereka yang berpegang teguh kepada hikmah dan pengaturannya.

Firman Allah "Jika Allah menolong kalian, maka tiada orang yang dapat mengalahkanmu, dan jika Allah menghinakanmu, maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman itu bertawakkal."

Tawakkal kepada Allah, bukan menyerah dan kemalasan, namun bertawakkal adalah pendorong, perangsang, pendorong jiwa yang mendatangkan kekuatan melawan dan membangkitkan tekad. Dampak dari tawakkal yang bersemi dalam jiwa, akan melahirkan kekuatan yang luar biasa dahsyatnya.

Nabi Hud as dalam pertikaiannya dengan kaumnya 'Ad, ia dapatkan tawakkal sebagai benteng kokoh yang dapat melindunginya. Firman Allah QS. Hud 53-56:"Kaum 'Ad berkata, 'Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami sesuatu bukti yang nyata. Dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami tidak menimpakan penyakit gila pada dirimu.' Hud menjawab: 'Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah, dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan dari selain-Nya, sebab itu jalankan tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus'."

Dari ayat tersebut kita dapat melihat para Rasul Allah selalu menjadikan tawakkal (bergantung kepada Allah) sebagai bekal untuk menghadapi pembangkangan dan gangguannya.

Kebenaran. Orang yang beriman memperoleh kekuatan dari kebenaran (haq) yang ia yakininya. Ia tidak berbuat dan berjuang untuk kesenangan sementara, intres pribadi, fanatisme atau perbuatan dzalim kepada sesama. Akan tetapi ia berbuat memperjuangkan kebenaran yang karenanya alam ini ditegakkan demi kebenaran yang harus dimenangkan.

Tersebutlah dalam sejarah Islam, Rob'i Ibnu utusan Saad ibnu Abi Waqos menghadap Rustam panglima perang Parsi dalam perang Qodisiyah, saat itu ia diiringi bala tentaranya, sementara sekelilingnya penuh emas dan perak, namun ia tidak mempedulikannya. Ia masih menemui mereka dengan kudanya yang pendek, tameng yang keras, dan pakaian yang kasar. "Siapa Anda dan untuk apa kalian?" tanya Rustam.

"Kami adalah suatu kaum yang diutus Allah untuk melepaskan siapa saja yang Ia kehendaki dari menyembah sesama hamba, untuk menyembah Allah yang Esa, dari kepicikan dunia ke kelapangan dan dari agama yang sesat pada agama yang benar (Islam)."

Seorang yang beriman kepada Allah dan kebenaran tidak akan takut atau minder karena ia telah berpegang teguh pada tali yang kuat dan berlindung ketiang yang kokoh.

Ia bukanlah manusia tanpa makna dan cita-cita, akan tetapi ia khalifah Allah di bumi walaupun ia dimusuhi oleh kebathilan, Allah dan Jibril dan orang orang shaleh berikut malaikat akan selalu membantunya.

Bagaimana mungkin seorang beriman akan lemah dan takut menghadapi manusia betapapun besarnya, sementara di belakangnya para malaikat yang siap membantunya? Mana mungkin ia akan tunduk kepada makhluk sementara ia bersama kholiknya?

"Sesungguhnya manusia-manusia telah berkumpul untuk menyerangmu maka takutlah kepada mereka." Maka bertambahlah iman mereka dan berkata "Allah yang mencukupi kami dan ia adalah sebaik-baik dzat yang menjadi wakil, maka berubahlah mereka berkat nikmat karunia dari Allah dan tidak tersentuh oleh kejahatan sedikitpun." (Qs Ali imron 174)

Iman seperti inilah yang dapat membuat beberapa anak muda seperti sahabat-sahabat kahfi (gua) mampu melawan raja yang lalim serta kaumnya yang sangat fanatik, keras kepala, walaupun mereka (ashabul kahfi) tidak ada daya dan kekuatan materi yang memadai. Firman Allah swt dalam surat Al Kahfi ayat 14-15, "Dan kami telah meneguhkan hati mereka berdiri lalu mereka berkata: 'Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi, kami sekali-sekali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran'. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih lazim dari orang-orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah?".

Keyakinan.Seorang yang beriman memperoleh kekuatan dari keyakinannya akan kebahagiaan abadi kelak. Masa hidupnya bukan masa yang terbatas dan tempat dan ruang terbatas, namun kehidupan abadi, kehidupan akhirat.

Maut adalah proses perjalanan dari dunia yang fana ini menuju alam baqa. Umair ibnu Hammam al Anshori mendengar Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya pada perang badar: "Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tiada seorang pun yang hari ini berperang melawan orang-orang musyrik, kemudian terbunuh dengan hati yang sabar, ikhlas, maju pantang mundur kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga".

Mendengar itu Umair berkata: "Bagus, bagus!!!"

"Kenapa Anda kagum wahai anak Hammam?" tanya Nabi saw.

Lalu Umair menjawab "Bukankah antara aku dan surga hanya berjarak maju memerangi mereka kemudian aku terbunuh?". "Ya" jawab Nabi. Sementara di tangan Umair beberapa biji kurma yang sedang ia makan lalu ia berkata: "Apakah saya perlu hidup sehingga aku dapat memakan beberapa biji korma ini? Padahal akhirat adalah kehidupan yang panjang!" Ia pun melemparkan buah biji kurma itu dan maju berperang seraya tersenyum.

Berangkat menuju Allah tanpa bekal selain taqwa dan amal untuk akhirat dan bersabar berjuang karena Allah semua bekal akan habis sirna, selain taqwa dan amal kebajikan dan petunjuk.

Ini, Anas ibnu Nadlir ia berperang, laksana pahlawan dalam perang Uhud. Ia bertemu dalam perang itu dengan Saad Ibnu Muad dan berkata kepadanya, "Wahai Saadz! Demi Tuhan pemilik keindahan, surga telah kudapatkan baunya di balik Uhud".


Read More ->>

5 M Bekal Kehidupan, Insya Allah Aman!



Assalamu’alaikum Wr Wb.
Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Melihat judul ini interpretasi kita akan terbawa kepada 5 M yang berarti 5 miliar uang untuk bekal hidup, Insya Allah aman. Boleh jadi seperti itu. Karena 5 miliar adalah jumlah uang yang besar.

Mungkin cukup untuk beberapa orang tetapi mungkin juga tidak untuk sebagian yang lain. Tetapi jauhkan dulu interpretasi tersebut, karena kita akan membahas tentang 5 M yaitu 5 huruf M yang patut kita jadikan bekal perjalanan hidup kita baik dunia dan akhirat kelak dan Insya Allah dengan 5 huruf M tersebut aman!

Pada hakikatnya kita saat ini sedang melakukan perjalanan mengarungi hidup di dunia yang akan menuju akhirat kelak. Seperti diriwayatkan di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Hidup ini hanyalah selintas saja, seperti seorang yang berjalan kemudian berteduh di bawah pohon rindang kemudian berjalan lagi”.

Dan seyogyanya jika kita seorang pengembara yang sedang melakukan perjalanan yang panjang, bekal apakah yang kita bawa untuk kehidupan hari ini di dunia terlebih lagi hari esok di akhirat kelak? Allah SWT berfirman, “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. (QS. Al Baqarah, 2 : 197)

Inilah 5 M yang harus menjadi bekal hidup:

1. Mu’ahadah (selalu mengingat perjanjian dengan Allah SWT)

Perjanjian yang telah kita lakukan ketika awal penciptaan ruh tersebut dipahami oleh para ulama sebagai syahadat kita yang pertama. Sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an, Allah berfirman : “Dan ingatlah ketika Rabb mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?, mereka menjawab. “Betul (Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikianitu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al A’raf, 7 : 172)

Ini adalah sebuah perjanjian yang kita di dunia ini diuji oleh Allah, apakah kita termasuk orang-orang yang memegang teguh perjanjian tersebut. Kemudian juga perjanjian-perjanjian kita dalam sholat-sholat kita semisal dalam surat Al Fatihah ayat 5 yang berbunyi, “Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”. Artinya, hanya kepada Engkau kami menyembah, dan hanya kepada Engkau kami memohon dan meminta pertolongan. Sudahkah kita mengabdi dan memohon pertolongan hanya kepada Allah?

2. Mujahadah (orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah)

Ibadah adalah alasan Allah menciptakan manusia. “Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembahKU. (QS. Adz Dzariyat, 51 : 56)
Bermujahadah artinya bersungguh-sungguh dalam melaksankan keta’atan dalam menjalankan perintah Allah. Sa’id Musfar Al Qahthani mengatakan; Mujahadah berarti mencurahkan segenap usaha dan kemampuan dalam mempergunakan potensi diri untuk taat kepada Allah dan apa-apa yang bermanfaat bagi diri saat sekarang dan nanti, dan mencegah apa-apa yang membahayakannya.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benarakan Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al ‘Ankabuut, 29 : 69)

Orang yang merubah rasa malas menjadi semangat, meninggalkan maksiat menuju keta’atan, bodoh menjadi berilmu, dari ragu kepada yakin, adalah ciri orang yang bermujahadah. Mujahid yang selalu berupaya bersungguh-sungguh di jalan Allah.
3. Muraqobah (Selalu Merasa diawasi Allah)

“Orang yang banyak berdzikir adalah orang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Dzikir terambil dari kata dzakaro yang berarti menghadirkan sesuatu ke dalam benak. Dzikrullah adalah menghadirkan Allah ke dalam benak. Karena itu orang yang selalu berdzikir akan menyadari betul bahwa Allah mengetahui segala sesuatu. Seperti di dalam ayat “Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. (QS. Al A’la, 87 : 7)

Dalam ayat lain: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dengan urat lehernya, yaitu ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf, 50 : 16-18)

4. Muhasabah (Intropeksidiri)

Terkait dengan muhasabah, Umar bin Khaththab berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab, timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. Sesungguhnya berintropeksi bagi kalian pada hari ini lebih ringan dari pada hisab di kemudian hari” (HR. Iman Ahmad dan Tirmidzi secara mauquq dari Umar bin Khaththab)

Hal senada juga pernah diungkapan oleh Hasan Al Basyri pernah berkata, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia menghisab dirinya karena Allah. Karena sesungguhnya hisab pada hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah menghisab dirinya di dunia.

5. Mu’aqobah (Memberi sanksi ketika lalai beribadah)

Sikap jika bersalah memberi sanksi diri sendiri dengan mengganti dan melakukan amalan yang lebih baik meski berat, contoh dengan infaq dan sebagainya. Atau dengan bersegera bertaubat dan berusaha kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Memberikan sanksi (‘iqob) ketika kita lalai memang sulit. Dibutuhkan kesadaran diri yang baik dan kimanan yang kuat. Hanya orang-orang yang sholeh yang dapat melakukannya. Seperti salah satu kisah Nabi Sulaiman as dalam Alquran,

“(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku
sampai kuda itu hilang dari pandangan. Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku”, Lalu ia potong kaki
dan leher kuda itu.(QS. Shaad, 38 : 31-33)

Sebuah perilaku yang dapat kita jadikan contoh, juga generasi sahabat atau parasalaf yang meng ‘iqob dirinya secara langsung ketika mereka melakukan kekhilafan, misalnya: dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Umar bin Khaththab pergi kebunnya. Ketika pulang didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan sholat Ashar. Maka beliau berkata: “Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah sholat Ashar, kini kebunku aku jadikan shodaqoh untuk orang-orang miskin.

Subhanallah walhamdulillah, bagaimana dengan akhlak kita? Seberapa sering kita lalai dan seakan tidak perduli dengan kelalaian kita tersebut. Semoga 5 M ini lebih berharga dari 5 milyar yang kita inginkan di dunia ini. Karena 5 M ini jauh bernilai karena dapat menyelamatkan kehidupan dunia dan akhirat kita kelak. Insya Allah.

Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ustaz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)
Twitter: @erickyusuf
Read More ->>

Minggu, 13 Januari 2013

Berlimpahnya Harta Pada Muslimin-Muslimat

Senin, 13 September 2010
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُكْثَرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَحَتَّى يَعْرِضَهُ فَيَقُولَ الَّذِي يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ لَا أَرَبَ لِي (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw:
“tiada akan datang hari kiamat, hingga berlimpahnya harta, maka ia bagai ditumpahkan seluas luasnya, hingga kerisauan para pemilik harta itu adakah yg mau menerima sedekah dari harta mereka, hingga para pemilik harta masing masing mencari dan menawar nawarkan hartanya, dan mereka menjumpai orang orang yg mereka tawarkan itu menjawab : aku tak membutuhkannya”


ImageTadi telah kita dengarkan qasidah yang dilantunkan oleh saudara kita Muhammad Qalby, betapa indahnya sayyidina Hassan bin Tsabit ra (salah seorang sahabat) dalam memuji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang berkata :
قَرَأنَا فِي الضُّحَى وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ فَسَرَّ قُلُوْبَنَا ذَاكَ اْلعَطَاءُ
"Kami telah membaca surah "Ad Dhuha" , maka gembiralah hati kami dengan anugerah itu".
Gembiralah hati para sahabat dengan turunnya surah Ad Dhuha, karena dalam surah itu ada kalimat:
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى (الضحى :5 )
" Dan kelak pasti Rabbmu memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas" ( QS. Ad Dhuha: 5 )
Di dalam tafsir Al Imam Abdullah bib Abbas Ra dijelaskan makna kalimat ini adalah bahwa Rasulullah saw tidak akan puas jika masih ada satu dari ummatnya yang di neraka, maka hal ini menjadi kepastian bahwa seluruh ummat beliau akan berada di dalam surga Allah.
وَأَحْسَنُ مِنْكَ لَمْ تَرَ قَطُّ عَيْنٍ وَأَجْمَلُ مِنْكَ لَمْ تَلِدِ النِّسَاءُ
" Dan yang lebih indah darimu belum pernah dilihat mata, dan yang lebih indah darimu belum pernah dilahirkan oleh wanita manapun "
نَبِيٌّ هَاشِمِيٌّ أَبْطَاحِيٌّ شَمَائِلُهُ السَّمَاحَةُ وَاْلوَفَاءُ
"Nabi yang terpilih dari keluarga Bani Hasyim, yang diantara budi pekertinya adalah selalu memaafkan dan selalu menepati janji". Dialah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang telah menyambungkan sanubari kita, jasad kita, lisan kita dan usia kita dengan kelompok sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang dengan keterikatan luhur itulah aku dan kalian diberi kesempatan mencapai keluhuran termulia dan tersuci, mencapai kemudahan dalam kehidupan yang sementara ini.
Baru saja kita berpisah dengan bulan luhur, bulan Ramadhan yang merupakan samudera keluhuran dan kedermawanan Ilahi, maka malam Idul Fitri adalah malam kesedihan bagi para shalihin, malam kesedihan bagi orang-orang yang sangat mencintai Allah, merupakan malam kerisauan bagi mereka karena berpisah dengan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan orang-orang jauh lebih dekat kepada Allah, lebih dicintai Allah, lebih cepat dimaafkan oleh Allah, lebih cepat dekat kepada Allah, lebih cepat mencapai kasih sayang Allah. Dan di bulan Ramadhan iman mereka diperkuat dengan dibelenggunya syaitan, oleh karena itu orang-orang mukmin merasa risau ketika keluar dari bulan Ramadhan, karena seakan-akan mereka dijatuhkan ke tempat yang gelap, harus berjuang dan merangkak di dalam kegelapan yang sedikit menjadi lebih jauh dari kasih sayang Ilahi dengan kekuatan syaitan yang jauh lebih kuat,
Maka di saat itu malam kesedihan bagi para shalihin adalah malam 1 Syawal. Maka apa makna takbiran?, apa makna "Allahu Akbar?", bagaimana mereka bisa mengucapkan "Allahu Akbar"?, kalimat itulah yang dijadikan senjata penguat bagi setiap orang muslim untuk memasuki malam 1 Syawal dan meninggalkan Ramadhan, ketakutan dan kerisauan mereka, mereka dilampiaskan dengan kalimat Takbir untuk mengagungkan kekuatan Allah dalam diri mereka dan pada diri muslimin, dimana setelah keluar dari bulan Ramadhan akan lebih banyak lagi dosa-dosa yang tertulis dan berkurang pula catatan pahalanya, maka kerisauan ini dijawab dengan kalimat "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahi alhamd", dengan kalimat inilah mereka menjawab kerisauan itu, mereka menjawab kebingungan itu, mereka menjawab ketakutan itu untuk melewati hari-hari di dunia yang penuh fitnah, yang merupakan samudera racun-racun yang menjatuhkan mereka dari kasih sayang Allah subhanahu wata'ala.
Read More ->>

Seks dan Pornografi sebagai Ladang Bisnis

Masalah pornografi adalah salah satu tantangan terbesar bagi masyarakat Muslim saat ini. Revolusi teknologi informasi dijadikan alat oleh musuh-musuh Islam untuk mengkampanyekan pornografi dan anti Islam melalui media cetak dan elektronik. Semua ini disebarluaskan sehingga kaum Muslim jauh dari kemuliaan agamanya dan akhirnya menjadi lemah.
Biasanya, pornografi masuk melalui pintu seni sekular. Oleh karena itu, umumnya pendukung pornografi adalah para seniman sekular, yang menganggap pornografi adalah bagian dari seni. Sebenarnya, mereka telah menjadikan pornografi sebagai ladang bisnis!
Perhatikan, bahwa sinetron atau film kurang sempurna jika tidak dibumbui pornografi. Blog menjadi mudah terindeks jika tulisan yang diangkat seputar masalah ‘lendir’. Dengarkan, bahwa lagu kurang trendy jika tidak dinyanyikan dengan syair kotor dan gerakan sensual. Lihat, bahwa iklan, fotografi, mode, dan lukisan tidak dianggap indah jika tidak memperlihatkan senyum nakal, pakaian seronok, dan lekuk tubuh. Syetan telah menutup hati mereka dari kebenaran dan memasukkan paham bahwa yang dilakukannya adalah suatu kebaikan. Mereka menilai sensor terhadap pornografi sebagai pemasungan terhadap kreativitas seni.
Mereka adalah orang-orang yang dinyatakan Allah swt. dalam al-Quran,
Katakanlah, ‘Bagaimana kalau Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang aktivitasnya paling rugi?’. Mereka adalah orang-orang yang aktivitasnya sesat dalam kehidupan dunia ini, namun mereka beranggapan bahwa mereka telah berbuat baik dengan aktivitasnya itu’. (Q.s. al-Kahfi [18]: 103-104)

Read More ->>

Bencilah dengan Perbuatannya, Bukan dengan Orangnya

Mari kita belajar dari 3 orang sahabat Rasulullah: Abu Darda, Ibnu Masud, dan Abu Dujanah al-Anshari radhiyallahu anhum. Mereka termasuk sahabat-sahabat Rasulullah yang senior.
Suatu hari, Abu Darda berjalan bersama para sahabatnya. Di tengah jalan, ia melihat seorang pendosa. Para sahabatnya yang lain mencaci orang itu.
Lalu Abu Darda berkata, ‘Bagaimana menurut kalian jika kalian menemukan dosa itu pada hati kalian, apakah kalian akan mengeluarkannya?’
Mereka menjawab, ‘Tentu saja’
Abu Darda berkata, ‘Makanya, janganlah kalian mencaci saudara kalian. Sebaiknya pujilah Allah karena Dia-lah yang telah menyelamatkan kalian dari dosa’.
Mereka bertanya, ‘Apakah engkau tidak membenci orang itu?’
Abu Darda menjawab, ‘Innama ubghidhu amalahu, fa idza tarokahu fa huwa akhi -sesungguhnya yang aku benci adalah perbuatannya. Jika ia sudah meninggalkan perbuatannya, maka ia tetap saudaraku’.
Lain lagi dengan Ibnu Masud. Ia pernah berkata, ‘Jika kalian melihat seseorang melakukan perbuatan dosa, maka janganlah kalian ikut-ikutan menjadi backing syetan terhadap orang itu, dengan mengatakan, ‘Ya Allah, balaslah perbuatannya. Ya Allah, laknatlah ia. Namun, mohonlah kepada Allah agar kalian mendapatkan afiat (keselamatan dari dosa). Sesungguhnya kita ini, para sahabat Nabi, tidak akan mengatakan sesuatu terhadap seseorang sampai kita tahu tanda kematiannya. Jika akhir hidup orang itu ditutup dengan kebaikan, maka tahulah kita bahwa ia sudah mendapat kebaikan. Jika hidup orang itu berakhir dengan keburukan, maka kita menjadi takut mendapat yang seperti itu’.
Begitulah sikap mulia Abu Darda dan Ibnu Masud dalam menyikapi pelaku dosa. Padahal kalau dilihat dari persfektif kesucian pribadi mereka, tentu saja keduanya lebih pantas untuk mencaci para pelaku dosa. Sebagaimana kita ketahui, Abu Darda adalah sahabat Rasulullah yang terkenal dengan figur yang rajin ibadah. Begitu pula dengan Ibnu Masud, yang punya suara indah, yang membuat Rasulullah menangis ketika mendengar Ibnu Masud membaca al-Quran di hadapannya. Bukan hanya itu, meskipun Ibnu Masud punya betis yang kecil, namun jika nanti ditimbang pada hari Kiamat, maka berat betisnya yang kecil itu akan melebihi beratnya Bukit Uhud. Ini menjadi tanda bahwa pemilik betis itu adalah orang mulia.
Lain lagi dengan orang yang bernama Abu Dujanah. Suatu hari ia sakit. Para sahabat yang lain datang menjenguknya.
Yang mengherankan, meskipun wajahnya pucat akibat sakit yang dideritanya, wajah Abu Dujanah tetap memancarkan cahaya.
Para sahabat bertanya, ‘Ma li wajhika yatahallalu? – Apa yang membuat wajahmu senantiasa bercahaya?’
Abu Dujanah menjawab, ‘Ada dua amal yang selalu aku pegang teguh dalam hidup ini. Pertama, aku tidak pernah berbicara dengan sesuatu yang kurang bermanfaat. Kedua, hatiku  selalu menilai sesama Muslim dengan hati yang tulus’.
Abu Darda, Ibnu Masud, dan Abu Dujanah menjalani hidup sesuai hati mereka, bukan sesuka hati mereka. Tentu saja, ada beda antara hidup SESUAI hati dengan hidup SESUKA hati.
Setiap hati akan bercerai-berai, kecuali hati yang saling mencinta atas dasar kecintaan kepada Allah, dan surga adalah tempat yang paling pantas untuk bersatunya hati seperti ini…

Read More ->>

Arti Kesuksesan Sejati

Arti Kesuksesan Sejati

Khutbah Idul Fitri 1432 H
Masjid Jami’ Darul Hikam
Jatiwaringin Antilop, Pondok Gede, Bekasi Barat
Rabu, 31 Agustus 2011
Oleh:  Abdul Aziem al-Batavy
 Khutbah Pertama

الخطبة الأولى

اللهُ أَكْبَرُ «تسعا»، الله أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.

الحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا، وَالْحَمْدُ للهِ الَّذِى وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا وَتَدْبِيْرًا، نَحْمَدُهُ بِجَمِيْعِ مَحَامِدِهِ حَمْدًا كَثِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً أَدَّخِرُهَا لِيَوْمٍ كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ، بَعَثَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ وَخَلِيْلِكَ مُحَمَّدٍ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، وَصَلِّ عَلَيْهِ مَا لاَحَتِ اْلأَنْوَارُ، وَغَرَّدَتِ اْلأَطْيَارُ، وَأَوْرَقَتِ اْلأَشْجَارُ، وَأَيْنَعَتِ الثِّمَارُ، وَلّبَّى الحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ:

فَـ (ياأيها الناس التقوا ربكم إن زلزلة الساعة شيء عظيم )– الحج:١

اتَّقُوا اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ الْقُرْآنِ.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd
Saudaraku, kaum Muslimin yang dirahmati Allah swt.
Ramadhan telah meninggalkan kita. Ada rasa haru dalam hati kita ketika meninggalkan Ramadhan yang penuh berkah. Kata pepatah, idza zuqta halawat al-washilah la ‘arafta murrat al-qathi’ah – jika engkau pernah merasakan nikmatnya bersatu, niscaya engkau akan merasakan pahitnya berpisah. Kita sedih ditinggalkan Ramadhan, dan kita berharap agar Allah panjangkan umur kita sampai Ramadhan yang akan datang, dalam keadaan yang lebih baik, sehat, dan penuh curahan rahmat Allah swt.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd
Saudaraku, kaum Muslimin yang dirahmati Allah swt.
Hari ini kita basahi lidah kita dengan takbir, tahmid, dan tahlil. Kita gemakan kebesaran Allah swt ke segala penjuru angkasa dengan penuh sukacita – kadang dengan tetesan air mata – sebagai ekspresi rasa harap kita akan rahmat-Nya, sebagai ekspresi rasa takut kita akan azab-Nya, dan sebagai ekspresi rasa syukur kita atas nikmat-nikmat-Nya. Kita bersyukur bahwa Allah swt masih mempertemukan kita dengan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri bersama-sama. Padahal, banyak saudara kita yang tidak bisa hadir di sini bersama kita, lantaran sakit, terhalang, atau karena telah mendahului kita.
Betapa indahnya kemanusiaan kita pada hari ini. Dengan lantunan takbir, tahmid, dan tahlil, dari lubuk hati yang terdalam kita sadari betul bahwa selama ini yang kita besarkan adalah bukan Allah. Yang kita besarkan selama ini adalah harta, kedudukan, popularitas, dan perkara keduniaan lainnya, sehingga membuat ruhani kita menjadi tumpul dan tidak berkembang.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd
Saudaraku, kaum Muslimin yang dirahmati Allah swt.
Shalat Id yang baru saja kita lakukan merupakan simbolisasi dari kesuksesan kita menghidupkan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, pelajaran berharga dari Idul Fitri yang kita rayakan hari ini merupakan akumulasi dari dari pelajaran-pelajaran ibadah puasa, shalat, dan zakat kita di bulan Ramadhan. Selama 720 jam, Ramadhan sebagai suatu madrasah ruhaniah, spiritual training, telah menggembleng kita untuk memahami prinsip kesuksesan hidup yang hakiki dan cara meraih kesuksesan itu.
Apakah prinsip kesuksesan hakiki yang telah diberikan oleh Ramadhan kepada kita? Ada begitu banyak prinsip kesuksesan yang telah diajarkan oleh Ramadhan.
Di antaranya adalah:
Yang pertama, kita disebut sukses manakala kita bisa menyesuaikan kehendak kita dengan kehendak Allah swt.
Read More ->>

Wahai Dunia


ImageWahai Dunia, Wahai dambaan disetiap zaman, telah berjuang memperebutkanmu sedemikian banyak pembesar dan Raja Raja, mereka menikmati keberhasilan dengan kegembiraan. Dan telah berjatuhan sedemikian banyak para fakir miskin yang menetes air liurnya melihat kenikmatan para raja dunia. Telah datang pula golongan hamba yang shalih yang tak mau memperebutkanmu, mereka melupakanmu dan mencari ridho Allah.
Wahai Dunia, tidaklah para raja, atau fakir miskin, atau bahkan orang-orang shalih itu meninggalkanmu kecuali kau bekali 1 X 2 meter saja dari milikmu untuk lubang kuburnya, hanya itulah yang kau berikan pada mereka, itulah kebaikanmu pada para pecintamu atau mereka yang meninggalkanmu, sama saja, padahal para pecintamu melupakan segala-galanya hanya untuk mendapatkanmu, namun tak satupun dari mereka meninggalkanmu, selain hanya mendapatkan kuburnya saja, maka para pecintamu meninggalkan harta untuk menjadi bahan perebutan dan percekcokan antara ahli warisnya kelak, dan ia meninggalkanmu dibebani dosa, dan para hamba Shalih mendapat tumpukan pahala.
Firman Allah: "Dan Kehidupan Dunia hanyalah panggung sandiwara dan fatamorgana belaka"
Oh Saudara.., sadarlah.. aku dan engkau hanyalah satu sel dari 1 Milyar sel yang terkumpul dalam beberapa tetes cairan kental yang mengalir dari dahsyatnya birahi manusia sebelumku dan sebelummu. 1 Milyar sel itu bertebaran di vagina, berjuang mencapai kehidupan alam rahim, maka 1 Milyar sel itu gagal kesemuanya, mereka semua mati dan terbuang, hanya satu sel yang berhasil selamat ke alam rahim, ITULAH AKU DAN ENGKAU, satu-satunya yang berhasil selamat dari 1 Milyar saudaraku dan saudaramu yang musnah..
Aku dan engkaupun hidup bertebaran memenuhi bumi, lalu mati dan dibenamkan dikubur, kubur kita yang harus dalam, agar bau busuk yang dahsyat kelak, tak terbaui dan mengganggu manusia lain yang masih belum jadi bangkai seperti kita, aku dan engkau akan sendiri, tak ada teman terdekat sekalipun yang mau menemani di kubur kita, tak satupun dari mereka mau perduli terhadap hewan tanah yg menggerogoti kita, lalu hewan tanah akan menggerogoti tubuh ini sedikit demi sedikit, berkeliaran di paru-paru kita, dan mungkin menjadikan otak kepala ini sebagai tempat bertelur. Lalu kita akan habis menjadi tulang, lalu habis lebur menjadi tanah.., musnah.., tak lagi terlihat bentuk ini, tak lagi ada suara ini, wujud ini, semua habislah sudah begitu saja.
Wahai aku dan kalian, ingatlah bahwa maut membayangiku dan kalian lebih dekat dari bayangan kita sendiri, dan ingatlah bahwa satu nafas kita adalah selangkah menuju ajal.

Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 16 October 2005 )
Read More ->>

Sabtu, 12 Januari 2013

Level Berapakah Penutupan Aurat Anda, Wahai Muslimah

aurat by maulana8608
aurat, a photo by maulana8608 on Flickr.

Read More ->>

Takkan Lari Jodoh Dikejar

Penulis : ipin4u – Myquran.org


Beberapa hari yang lalu baru nonton sebuah film, walaupun filmnya membosankan, tapi di situ ada suatu dialog yang cukup menarik perhatian saya. Begini kira-kira bunyi frasenya, “Jika engkau benar-benar menginginkan sesuatu, sedemikian inginnya sampai kau benar-benar merasakannya, maka ia akan nyaris menjadi kenyataan, tinggal kau saja yang perlu sedikit usaha untuk mewujudkannya”.
Membaca sejarah dan kisah-kisah yang memiliki pelajaran, sungguh sangat mengasyikkan. Saya baru tersadar ternyata memang jodoh itu di tangan Allah, meskipun ada sedikit guyonan dari beberapa orang yang berkata bahwa, “Iya memang jodoh di tangan Allah, tapi klo nggak kita ambil, ya dia akan tetap berada di tanganNya”. Benar juga ya, tapi nggak seratus persen benar kok.
Dalam kisah Nabi Allah Musa AS, diceritakan bagaimana beliau mendapatkan istrinya, yaitu berawal ketika beliau menolong wanita penggembala kambing untuk menggiringkan kambing-kambingnya mendapatkan air minum saat beristirahat dari pelarian dirinya. Ataupun kisah populer mengenai seorang jujur yang memakan buah yang terhanyut di sungai, lalu karena ia merasa berdosa telah memakan buah yang bukan miliknya, ia melaporkan kepada pemiliki kebun yang pada akhirnya malahan menikahkannya dengan anaknya yang shalihah dan cantik. Bagaimanakah mungkin hal-hal yang sepertinya tidak dimaksudkan untuk mendapatkan pasangan hidup malah bisa mengarahkan diri menuju penemuan pasangan hidup yang terbaik? Itulah yang disebut dengan jodoh.

Read More ->>

Jodoh

Hidup memang penuh kejutan, setidaknya bagiku. Semuanya berawal dari pembicaraanku dengan Mama sebulan yang lalu. Aku dan Mama sedang sarapan saat Mama tiba-tiba membuka pembicaraan.
“Sampai kapan Mama harus mengurus kamu, Bram?” Pertanyaan Mama membuatku tertegun.
”Maksud Mama?” aku menatap Mama. Mencoba menerka arah pembicaraannya.
”Yah, bukankah sudah saatnya ada perempuan lain yang menemani kamu sarapan?” Mama tersenyum menatapku.
Mungkin memang sudah waktunya aku menikah. Tahun ini usiaku tiga puluh lima tahun. Penghasilanku sebagai manager di salah satu perusahaan asing cukup memadai untuk berumah tangga. Apalagi yang ditunggu? Pertanyaan ini sudah sangat sering kudengar dari kerabat ataupun kolegaku.
Aku tersenyum kecil.
”Mama tahu, kamu merasa bertanggungjawab kepada Mama dan adik-adikmu. Tetapi jangan lupakan yang satu itu. Mira sudah berkeluarga, Dewi juga. Sementara Mama sudah lebih dari cukup menerima perhatianmu. Mama sangat bersyukur memiliki anak sepertimu.”
Aku terdiam.
”Bram, Papa titip Mira dan Dewi…juga Mama…” Papa berbisik perlahan sehari sebelum kematiannya, sepuluh tahun yang lalu. Saat itu, Mira baru saja masuk kuliah dan Dewi masih kelas satu SMU. Sejak itu, hari-hariku kuisi dengan kerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
”Bram…” Mama menunggu jawabanku.
”Iya, iya, Insya Allah. Ma…”
Mama benar. Tidak ada lagi alasan bagiku untuk menunda rencana berkeluarga. Dewi sudah menikah tiga bulan yang lalu. Amanah Papa sudah kutunaikan. Persoalannya adalah, siapa wanita yang akan kunikahi? Aku tidak pernah pacaran. Aku takut terjebak melakukan perbuatan yang tidak baik. Alternatif calon juga tidak ada. Jadi, siapa yang akan kulamar?
Sebenarnya, aku bisa minta bantuan kepada orang lain. Mama, kerabat atau kolegaku dengan senang hati pasti akan berusaha membantu. Tetapi, sebelum meminta bantuan orang lain, aku akan sholat istikharah dulu. Aku ingin melangkah dengan tenang.
Dan terjadilah keajaiban itu. Setelah dua kali sholat, tiba-tiba Laras muncul dalam mimpiku. Begitu jelas. Laras? Aku tercengang. Laras adalah teman kuliahku di Pasca Sarjana. Sudah hampir dua semester ini aku kuliah lagi di salah satu PT terkenal di Jakarta. Ia sangat cerdas dan rasional. Ia juga kerap membantaiku dalam diskusi-diskusi di ruang kuliah.
”Menurut saya, teori yang saudara gunakan untuk menganalisa persoalan ini tidak tepat. Terlalu dipaksakan…” Komentar Laras saat membantaiku seminggu sebelumnya terngiang kembali di telingaku. Komentar yang diucapkannya dengan santun itu selalu membuatku gelagapan. Komentarnya selalu logis, ilmiah dan sulit dibantah. Sudah berkali-kali aku dan teman-teman ’dibantainya’.
Ya, mengapa harus Laras? Perempuan yang kepribadiannya begitu kuat dan tenang, sampai tidak ada pria yang berani menjalin hubungan lebih dekat dengannya. Sebenarnya Laras baik, sangat baik. Ia tidak pernah segan membantu orang lain atau berkata kasar. Tetapi aku benar-benar sungkan menghadapinya. Apalagi membayangkan harus melamarnya.
Mimpi itu juga menyisakan pertanyaan buatku. Benarkah ini isyarat Allah? Atau, aku diam-diam menyukainya sehingga sosok Laras muncul dalam mimpiku. Aku bimbang.
“Bagaimana, Bram?” Mama meminta kejelasan dariku dua minggu kemudian. Aku hanya mampu tersenyum kecut.
“Belum ada calon? Apa perlu Mama bantu?” Mama menatapku.
Aku tergagap. “Tidak perlu, Ma. Saya akan mencoba mencari sendiri saja.” Mama tersenyum. Aku menarik napas lega. Untuk sementara aku berhasil menenangkan Mama.
Malamnya, aku mencoba menenangkan diri dan mulai sholat istikharah lagi. Kali ini, aku mencoba lebih tenang dan pasrah kepada Allah. Aku mencoba melepaskan segala kebimbangan dan sungguh-sungguh meminta keputusan-Nya.
Aku berjalan bersisian dengan Laras. Begitu dekat. Laras tersenyum. Manis dan sangat lembut. Mimpi itu lagi! Aku terbangun menjelang pukul tiga dinihari. Sebentuk perasaan aneh masih sempat kurasakan saat aku terbangun. Indah!
Apakah Laras memang jodohku? Pertanyaan itu kembali bermain dalam benakku. Aku mencoba menelisik kembali kejernihan hatiku. Benarkah aku memang tidak terobsesi kepada Laras? Aku mengurai kembali semua interaksiku dengan Laras. Sejak pertemuan pertama.
”Saya Laras!” Ia memperkenalkan diri dengan lugas, tanpa senyum. Juga tanpa jabat tangan. Aku hanya mengangguk.
”Bram.” Aku menyebutkan namaku. Dingin, tapi cukup sopan. Itu kesan pertamaku. Ia tidak genit atau cerewet seperti satu dua orang perempuan yang pernah kukenal. Seingatku, tidak pernah ada momen istimewa antara aku dengan Laras. Benar-benar hanya hubungan antar teman kuliah. Aku malah lebih akrab dengan Susi, teman kuliahku yang lain. Aku juga tidak pernah merasa ’aneh’ saat berinteraksi atau berpapasan dengannya. Bahkan ketika aku nyaris bertabrakan dengannya. Semua wajar dan biasa saja.
So? Aku masih tetap ragu. Kuputuskan untuk menunggu sampai benar-benar merasa yakin. Dan selama masa menunggu itu, terjadi suatu peristiwa yang semakin membuatku merasa ciut menghadapi Laras.
”Maaf…” Laras mengacungkan tangan. Semua mata tertuju kepadanya. Aku menahan napas. Apa yang akan dikatakannya kali ini. Aku berdebar-debar menunggu komentarnya atas makalah yang kupresentasikan.
”Menurut saya, makalah ini tidak memenuhi kualifikasi ilmiah.” kata-kata itu diucapkannya dengan nada meminta maaf. Aku terkejut. Makalah ini memang kusiapkan dengan terburu-buru. Pekerjaanku di kantor sedang bertumpuk. Beberapa teman menggumam. Dosenku tersenyum kecil. Ia sudah biasa menghadapi Laras.
Aku tersinggung dan merasa dipermalukan. Ini adalah komentar paling tajam yang pernah dilontarkan Laras kepadaku. Walaupun kemudian aku bisa menerimanya saat ia dengan argumentatif menjelaskan kelemahan makalahku.
Kejadian itu membuatku semakin ragu. Entahlah, barangkali aku merasa tidak siap mempunyai istri yang dapat membantaiku setiap saat. Atau mempertanyakan kebijakanku sebagai suami. Aku memang tidak terbiasa dipertanyakan seperti itu. Kedudukanku sebagai anak tertua dan tulang punggung keluarga membuat adik-adikku dan Mama memperlakukanku secara istimewa. Apa kata Mas saja, terserah Mas… Selalu itu yang kudengar dari mereka. Kalaupun mereka tidak sependapat denganku, tidak pernah ada yang secara lugas menyatakan ketidaksetujuannya. Begitu juga dengan bawahanku di kantor.
Aku semakin tidak berani menghadapinya setelah peristiwa itu. Jadi, untuk sementara aku terpaksa menenangkan diri lagi. Tapi desakan dari Mama tiga hari yang lalu membuatku terpaksa bertindak.
”Bram, mungkin sudah waktunya Mama membantu. Sudah sebulan, dan kamu belum juga bertindak apa-apa. Mama sudah semakin tua, Bram. Belakangan ini, Mama semakin sering sakit. Mama tidak ingin terjadi sesuatu pada diri Mama sebelum kamu menikah…” Mama berkata setengah memohon. Aku menunduk.
”Bram…”
Aku menatap Mama. Mama menarik napas panjang. Aku menunggu Mama bicara.
”Kalau tiga hari lagi tidak ada keputusan, Mama akan mencari calon untuk kamu. Kamu kenal Nita? Anak Bu Retno? Nita baik, lho… Dia juga cantik dan terpelajar…” Bla…bla…bla. Hampir lima belas menit Mama bercerita tentang Nita. Aku kenal Nita. Nita memang baik, tetapi bukan itu persoalannya. Aku ingin menuntaskan masalah Laras dulu.
Tidak ada jalan lain. Akhirnya, kumantapkan hatiku untuk bicara dengan Laras. Tapi, bagaimana caranya? Lewat telepon? Nomer telepon Laras saja aku tidak punya. Atau, mengajaknya bicara secara langsung? Bagaimana kalau ia menolak dan membantaiku seperti ia membantai makalahku?
Akhirnya, kuputuskan untuk meminta nomer telepon Laras dari Susi. Aku berhasil menghindar dari pertanyaan Susi dengan memberinya sebentuk senyuman aneh. Untungnya, ia tidak bertanya lebih jauh.
Malamnya, aku mencoba menelpon Laras. Aku menggenggam Hp-ku dengan perasaan tidak karuan. Dengan tangan gemetar aku menelponnya.
”Halo, Assalamu’alaikum!” Suaranya terdengar tegas. Tiba-tiba aku merasa tidak siap berbicara dengannya.
”Halo! Halo!”
Aku mematikan Hp-ku. Looser! Gerutuku dalam hati. Aku benar-benar tidak berdaya.
”Bram, waktunya tinggal hari ini.” Mama menatapku serius saat aku berpamitan tadi pagi.
”Ya, Ma. Aku usahakan.” Aku menjawab ragu.
Jadi, hari ini, mau tidak mau aku harus bicara dengan Laras. Aku berangkat ke kampus dengan gugup. Sampai di kampus, aku mencari-cari Laras. Sosoknya tidak kelihatan sampai kuliah dimulai. Lebih kurang lima belas menit setelah kuliah dimulai, Laras muncul. Ia menuju kearahku dan mengambil tempat di sebelahku, satu-satunya tempat kosong yang tersisa siang itu. Laras duduk dengan tenang di sebelahku dan segera mengikuti kuliah. Aku semakin gelisah. Tubuhku mulai berkeringat.
Kuliah usai. Aku menunggu kesempatan untuk bicara dengannya. Aku sengaja memperlambat berkemas sambil menunggunya. Satu persatu teman kuliah meninggalkan ruangan. Akhirnya, setelah ruangan cukup sepi, aku memberanikan diri untuk bicara dengannya.
”Laras! Boleh saya bicara?”
Laras menghentikan kesibukannya membereskan buku-buku dan beberapa makalah yang berserakan.
“Ya.” Ia melanjutkan kesibukannya tanpa menatapku sama sekali.
Tanganku gemetar. Suaraku tersekat di tenggorokan.
”Ada yang bisa saya bantu?” Laras akhirnya melihat ke arahku. Ia mulai kelihatan tidak sabar dengan sikapku. Ia sudah selesai membereskan buku-bukunya.
Aku masih tidak mampu bicara. Keringat dingin semakin membasahi tubuhku. Ya Allah, aku benar-benar grogi.
”Bram!” suara Laras meninggi.
Aku menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri sejenak. Yudi, satu-satunya teman yang masih berada di ruang kuliah menoleh ke arah kami.
“La..ras…” Suaraku tersendat.
Laras menatapku bingung.
“Ehm…would you…ehm…marry me?” aku tergagap. Akhirnya, keluar juga perkataan itu dari mulutku.
Laras menatapku heran. Ia menunduk, berpikir sejenak. Aku menunggu. Rasanya seperti menunggu sebuah vonis.
”Kupikir, itu bukan ide yang baik.” Katanya setelah beberapa menit terdiam. ”Aku duluan, Bram. Assalamu’alaikum…”
Aku terpana. Aku masih juga terpana saat tiba-tiba Yudi menepuk pundakku.
“Apa tidak ada cara yang lebih romantis, Bung?” Yudi tersenyum. Aku salah tingkah.
Begitulah, proses perjodohanku terpaksa kandas di tengah jalan. Aku tidak patah hati. Tentu saja karena aku memang tidak pernah jatuh cinta pada Laras. Tetapi kuakui, aku cukup terpukul dengan kenyataan ini. Ternyata, aku tidak cukup pandai membaca isyarat Allah. Atau, caraku yang tidak baik? Melamar di ruang kuliah tanpa prolog seperti itu memang naif sekali.
Sore itu aku pulang dengan lemas. Mama duduk di teras, sedang asyik dengan koran sore dan secangkir teh hangat. Setelah mencium tangan Mama, aku menghempaskan tubuh di kursi.
Mungkin Mama bisa menangkap kegetiranku. Mama mengusap rambutku. Aku bersyukur Mama tidak membuka pembicaraan mengenai perjodohanku. Aku tidak siap.
Sepanjang sore itu aku mencoba menenangkan diri. Aku mencoba bersikap realistis menghadapi kenyataan ini. Aku percaya, Allah akan memberikan seorang pendamping untukku.
Pikiranku masih tidak menentu saat aku bangun tadi pagi. Aku sholat istikharah lagi tadi malam. Tapi kali ini, aku tidak memperoleh isyarat apa-apa. Akhirnya, kuputuskan untuk bicara dengan Mama. Toh, Nita gadis yang baik juga.
Aku mendahului bicara sebelum Mama bertanya tentang keputusanku.
”Ma…”
”Ya? Kenapa, Bram?”
”Aku…” Aku terdiam sejenak. Aku baru akan melanjutkan ucapanku saat sebuah pesan masuk. Aku meraih HP yang tergeletak di meja dengan enggan.
Laras???
Apa lagi yang akan dikatakannya sekarang? Berdebar aku membuka pesannya.
Setelah saya pikirkan lagi, ide kamu tidak terlalu buruk. Tawarannya masih berlaku?
Aku terpana. Hidup memang penuh kejutan.
(Pasar Minggu, 16 Januari 2003)

Sumber : Majalah Ummi, No. 10/XIV Februari – Maret 2003/1423 H


Read More ->>

Avenged Sevenfold - Save Me

Read More ->>

14 Teknik Komunikasi Yang Paling Efektif

komunikasi
Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina hubungan.
Hal itu menandakan bahwa tidak peduli seberapa ambisius seseorang atau berapa banyak mereka mengatasi ketakutan mereka atau seberapa tinggi tingkat pendidikan, mereka masih memiliki kemungkinan yang rendah untuk melangkah lebih jauh dalam hidup mereka tanpa kemampuan komunikasi yang efektif yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang-orang.
Komunikasi dan Sukses
Dan ketika saya mengatakan berhubungan dengan orang-orang, hal ini tentu saja bukan orang-orang yang secara natural memiliki kemiripan karakter dengan anda, karena berhubungan dengan orang-orang tersebut tidak membutuhkan banyak usaha atau kemampuan dalam berkomunikasi.
Saya mengacu pada orang-orang yang anda sukai namun anda seringkali menemukan kesulitan untuk membina hubungan dengan mereka karena anda tidak yakin apa yang akan anda katakan atau lakukan.
Dibutuhkan keterampilan untuk memperluas hubungan dari lingkaran kecil orang-orang dimana anda berada saat ini menuju lingkaran besar orang-orang yang akan anda temui. Keterampilan semacam ini yang menjamin akan melontarkan keberhasilan Anda dalam kehidupan.

Mengembangkan kemampuan komunikasi Anda

Bila anda mencoba untuk terhubung dengan lingkaran orang-orang yang lebih besar, anda perlu menanyakan 5 pertanyaan ini pada diri anda sendiri :
- Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua?
- Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?
- Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti?
- Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?
- Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan Anda?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda harus mempertimbangkan penjelasan dibawah ini ……
Read More ->>

14 Tips Untuk Awet Muda by admin


awet muda

Anda tidak bisa melakukan apapun untuk mengurangi pertambahan usia anda. Namun, para dokter dan ilmuwan terus-menerus menemukan tindakan-tindakan yang bisa anda lakukan untuk membalikkan waktu dengan memfokuskan diri pada usia biologis dan psikologis anda. Usia psikologis anda adalah pengalaman subjektif mengenai seberapa tuakah anda menurut diri anda sendiri. Sementara usia biologis anda dapat ditentukan dengan mengukur beberapa faktor sebagai berikut :
• Tekanan darah
• Jumlah lemak dalam tubuh anda
• Batas indra pendengaran dan penglihatan anda
• Hormon
• Kepadatan tulang
• Ketebalan kulit
• Tingkat kolesterol
• Kemampuan gerak
Lakukan 14 tips dibawah ini dan mulailah memutarbalikkan waktu.
Read More ->>

Bagaimana Untuk Berhenti Merasa Khawatir


khawatir

Anda perlu mengetahui bagaimana untuk berhenti merasa khawatir jika anda ingin hidup penuh kebahagiaan. Mengapa? Karena perasaan khawatir tidak membuat anda bertindak dengan benar. Perasaan khawatir tidak akan membantu anda untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Perasaan khawatir tidak akan membuat anda merasa lebih baik dan berenergi. Sebaliknya akan membuat keceriaan dan produktivitas anda berkurang.
Berikut ini adalah beberapa cara yang akan membantu anda berhenti untuk merasa khawatir :
1. Fokuslah pada apa yang bisa anda kendalikan.
Memikirkan hal-hal yang tidak dapat anda kendalikan akan menambah beban yang tidak diperlukan untuk otak anda. Sebagai contoh, mengapa anda harus khawatir terhadap situasi perekonomian yang sedang menurun? Tidak ada yang dapat anda lakukan kecuali anda adalah orang kunci di pemerintahan. Tidak peduli seberapa kuat anda memikirkan situasi perekonomian, tidak ada yang akan berubah. Jadi, daripada anda memikirkan tentang hal tersebut, fokuslah pada hal-hal yang dapat anda kendalikan, misalnya : membangun jaringan pertemanan atau meningkatkan kemampuan pribadi anda (self development) – Dengan membaca dan menerapkan artikel-artikel dari AkuInginSukses.com akan meningkatkan kemampuan pribadi anda. :)
2. Gunakan imajinasi anda secara positif.
“Kekhawatiran adalah penyalahgunaan imajinasi”
- Dan Zadra -
Manusia dikarunia oleh Tuhan kemampuan untuk berimajinasi. Namun imajinasi ini seperti mata pisau, ia dapat sangat berguna, namun dapat juga mencelakai kita. Imajinasi dapat anda gunakan untuk bermimpi hal-hal yang besar dan menjaga motivasi anda tetap tinggi, namun imajinasi juga dapat membuat kita demotivasi. Orang-orang sering khawatir terhadap sesuatu sebab mereka mengisi imajinasinya dengan hal-hal buruk yang mungkin terjadi menimpa mereka. Pada kenyataannya, hal-hal tersebut tidak seburuk seperti yang mereka bayangkan, hanya karena mereka membayangkan terlalu berlebihan dan negatif terhadap hal-hal itu.
3. Berharaplah hal-hal baik dan indah yang terjadi.
“Jangan mengantisipasi masalah atau khawatir terhadap hal-hal yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Tetaplah di jalan yang terang.”
- Benjamin Franklin -
Bukan saja anda menggunakan imajinasi anda secara positif, namun anda juga harus mengharapkan hal-hal baik dan indah yang terjadi dalam hidup anda. Daripada anda membayangkan suatu kegagalan, lebih baik anda membayangkan kesuksesan. Daripada anda membayangkan orang-orang membenci anda, lebih baik membayangkan orang-orang menyukai anda. Namun perlu diingat, anda tetap perlu realistis tentu saja, misalkan jangan mengharapkan anda tiba-tiba mendapatkan hadiah undian milyaran rupiah.
4. Menerima tanggung jawab.
Anda mungkin pernah berbuat kesalahan di masa lampau dan hingga kini anda khawatir terhadap konsekuensi-konsekuensinya. Dalam kasus ini, solusinya adalah tetap menerima tanggung jawab yang dipercayakan kepada anda. Jangan biarkan kekhawatiran menarik anda untuk jatuh. Terimalah tanggung jawab dan bergeraklah maju. Anda masih memiliki banyak hal-hal besar menanti anda di depan.
5. Berterima kasihlah.
Lebih mudah untuk fokus pada sedikit hal yang mungkin keliru dibanding melupakan banyak hal yang sudah berjalan dengan baik. Itulah mengapa memiliki sikap berterimakasih sangatlah penting, karena akan membuat anda menyadari bahwa untuk satu hal yang keliru, anda masih memiliki banyak hal lain yang telah berjalan dengan baik. Pernahkah anda berterima kasih karena anda masih dapat makan 2-3 kali sehari bahkan lebih? Pernahkah anda berterima kasih karena anda masih memiliki tempat untuk berteduh? Pernahkah anda berterima kasih karena anda masih dapat mengecap bangku pendidikan? Pernahkah anda berterima kasih karena anda masih dapat berinternet dan membaca artikel ini :) ? Dan masih banyak lagi hal-hal yang anda dapat berterima kasih.
6. Berlarilah di lintasan anda sendiri.
Berhentilah membandingkan diri anda dengan orang lain, karena hanya akan menguras energi dan mental anda. Anda memiliki perlombaan anda sendiri yang harus anda menangkan. Daripada selalu membandingkan diri anda dengan orang lain, lebih baik fokus melakukan hal-hal terbaik yang dapat anda lakukan.
7. Sederhanakan hidup anda.
Semakin sederhana hidup anda, semakin sedikit hal-hal yang perlu anda khawatirkan. Jadi daripada anda melakukan banyak hal dalam hidup anda, lebih baik memfokuskan pada hal-hal yang memberi anda lebih banyak keuntungan, entah itu waktu, uang ataupun tenaga. Temukan tujuan-tujuan dalam hidup anda dan gunakan skala prioritas/hal-hal penting yang perlu anda fokus.
8. Miliki keyakinan.
Mengulang lagi apa yang telah saya katakan diatas, anda harus fokus pada hal-hal yang dapat anda kendalikan. Jadi bagaimana dengan hal-hal yang tidak dapat anda kendalikan? Apa yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan segala kekhawatiran terhadap hal tersebut? Jawabannya disini adalah Keyakinan! Anda harus percaya bahwa sesuatu akan kembali baik pada akhirnya, tidak peduli seberapa buruk keadaannya saat ini. Memiliki keyakinan akan menghilangkan banyak kekhawatiran di dalam hidup anda dan hal itu tentu saja akan memberikan ketenangan dan kedamaian.
Read More ->>

Selasa, 08 Januari 2013

Derren Brown Trick Of The Mind S3E3

Read More ->>

Tips Untuk Menghindari Kejahatan Hipnotis

cover_tips_small by maulana8608
cover_tips_small, a photo by maulana8608 on Flickr.



By Yan Nurindra

Buku dalam format PDF ini membahas teknik terjadinya kejahatan hipnotis, dan cara menghindarinya. Ditulis dalam bahasa populer yang dapat dengan mudah dipahami oleh awam.

Download
Read More ->>

hypnoselling

hypnoselling by maulana8608
hypnoselling, a photo by maulana8608 on Flickr.
Hypnosis For Selling

By: Willy Wong

Buku dalam format PDF ini menjabarkan aplikasi hipnosis dalam penjualan. Memberikan berbagai teknik yang langsung bisa digunakan untuk membantu kegiatan penjualan. Buku ini telah dirancang sedemikan rupa agar bagi mereka yang awam sekalipun dapat memahami dengan baik materi yang disajikan.

Download
Read More ->>

5 Alasan Mengapa Anda Harus Banyak Tersenyum


senyum

Foto oleh Emiraty
Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan di dunia.
Seringkali kita melupakan tindakan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita merasa sudah terlalu letih oleh kerjaan yang menumpuk, membayar tagihan-tagihan atau kasir toko yang menyebalkan ketika tadi berbelanja.
Para pembaca yang budiman, simaklah berikut ini 5 alasan mengapa anda harus banyak tersenyum :
1. Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan
Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya. :)
2. Senyuman dapat merubah keadaan anda
Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.
3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain
Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.
4. Tersenyum? Apa ruginya?
Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’ :)
5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya
“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
- Anonim -
Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.

Read More ->>

Seni Sebuah Senyum



“Terlalu sering kita meremehkan kekuatan dari sebuah sentuhan, senyuman, kata-kata yang manis, telinga yang mendengarkan, dan pujian yang jujur, atau tindakan-tindakan kecil dari sebuah kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan di sekitar.”
- Leo F. Buscaglia -
Sebenarnya, tidak ada seni. Hanya ingin mengatakan bahwa anda dilahirkan untuk menjadi bahagia, dan anda dapat menunjukkan kebahagiaan ini dengan senyum indah Anda.
Sampai batas tertentu, kita semua tahu bagaimana menemukan senyum yang tulus, pada dasarnya rumusnya adalah seperti ini:
Senyum tulus = mata berkerut
Kita semua cukup paham dengan skala tulus ini. Ketika kita berpapasan dengan orang asing atau kenalan biasa dalam lift, kita memberi mereka senyum tulus? itu adalah senyum palsu, atau dalam bahasa halus senyum sopan. Saya juga melakukannya dengan tak sadarkan diri, ketika sedang berjalan-jalan atau sambil menunggu sesuatu.
Pelajarannya adalah tersenyum dengan mata anda! Rasakan benar-benar dan hal itu nanti akan keluar secara alami.
Senyum adalah tindakan yang begitu sederhana, namun dampaknya sangat kuat. Beberapa dampak nyata dari perasaan sukacita internal anda adalah:
Orang akan tertarik kepada anda – Saya tidak bermaksud secara seksual (meskipun mungkin hal itu bisa saja terjadi), tetapi orang-orang akan merasa tertarik pada energi anda. Bila anda lebih banyak tersenyum, anda akan membawa aura dan ketenangan yang akan menarik orang kepada anda. Orang akan berharap untuk berada di dekat anda, untuk merasakan bahwa mereka merasakan perasaan yang luar biasa di dekat anda. Kita semua pasti menyukai dan ingin berada di sekitar orang-orang yang bahagia dan ceria, bukan?
Optimis – Anda akan merasa lebih positif tentang diri anda sendiri dan dunia.
Kebahagiaan dan keceriaan - Senyum adalah ekspresi kebahagiaan dan sukacita di dalam diri anda. Layaknya sebuah spiral yang naik ke atas, senyum akan meningkatkan kebahagiaan yang anda rasakan.
Sehat – Senyum dapat mempengaruhi kondisi internal anda, yang dapat memiliki dampak psikologis pada kesehatan fisik dan mental.
Merasa dekat – Senyum merupakan tanda menerima dengan senang hati dan akan membuat orang merasa lebih nyaman.
Membuat orang lain gembira - Senyum memiliki kekuatan untuk membuat orang lain merasa nyaman terhadap diri mereka sendiri. Senyum menghangatkan hati dan memiliki kekuatan untuk menghibur orang lain secara langsung.
Senyum akan menular – Orang lain dapat dengan cepat dan mudah menangkapnya dan akan mengalami ‘efek samping’seperti di atas.

Lakukan Tantangan Senyum

Tersenyum pada orang asing – Anda pernah mengalami saat-saat ketika anda berpapasan dengan orang asing atau sengaja menangkap tatapan seseorang, dan anda berdua tiba-tiba akan terlihat canggung di kejauhan atau berpura-pura kita melihat sesuatu yang lain? Nah, jika anda sering mengalaminya maka tantangannya adalah untuk memberi mereka senyuman lebar. Sebuah senyum tulus akan menunjukkan semuanya, termasuk gigi.
Deepak Chopra, seorang motivator, berbicara tentang memberi setiap orang yang anda temui dengan sebuah hadiah kecil. Saya melakukannya dengan sebuah senyum. Mengapa tidak? Ini tidak memerlukan biaya apa-apa, ditambah hal ini jauh lebih menyenangkan daripada anda merasa canggung dan berpura-pura anda tidak disana. Saya juga senang melihat reaksi orang-orang ketika kita tersenyum pada mereka, yang sebelumnya tidak mereka harapkan. Beberapa senyuman, dan orang lain akan merasa surprise dan tersenyum balik pada anda, yang pada akhirnya akan memunculkan rasa kehangatan di dalam diri.
Tersenyum pada tunawisma atau pengemis – Pada dasarnya sebagian besar dari mereka adalah orang-orang baik. Mereka juga membutuhkan perhatian dan pengakuan. Jadi, beri mereka sesuatu lebih dari sekedar uang. Jadi berikutnya jika ada seseorang yang meminta sedekah pada anda, cobalah untuk tidak mengabaikan mereka. Senyumlah dengan hangat pada mereka. Jika anda merasa tidak ingin memberikan uang, katakan saja “Maaf, saya tidak memiliki uang kecil sekarang”. Demikian pula, jika ada seseorang yang mencoba untuk menjual sesuatu pada anda dan anda tidak tertarik, cukup tersenyum dan katakan kepada mereka “Tidak terima kasih”. Saya telah menemukan bahwa dibutuhkan lebih banyak energi untuk mengabaikan dan berpura-pura menjadi sangat serius, daripada tersenyum. Jadi tersenyumlah! Buatlah hari yang indah untuk seseorang! :)
Tersenyum lebar – Sadarkah anda bahwa anda hanya memberikan setengah dari senyum anda ketika anda mencoba untuk sekedar bersikap sopan? Seperti di lift misalkan, atau menabrak seseorang di depan pintu, atau menunggu dalam antrean. Mengapa tidak berlatih memberi mereka senyum yang tulus? Karena hal ini akan mengurangi kecanggungan anda dan anda berpotensi membuat hari seseorang menjadi indah, atau mendapatkan teman baru.
Senyum di tempat kerja – Hidup di bawah rutinitas dapat menjadikan kita seperti robot, seperti di tempat kerja. Datang di pagi hari, memulai pekerjaan, istirahat siang, dan pulang di sore hari, begitu seterusnya. Setiap hari kita menjalani rutinitas yang sama. Target anda hanyalah pergi bekerja, melakukan pekerjaan anda dan seringkali kita melupakan rekan-rekan kerja di sekitar anda. Jadi tantangannya adalah berlatih dengan senyum berseri-seri ketika anda datang ke tempat kerja. Senyum tulus dengan setiap orang yang anda temui di kantor. Jadikanlah anda senang melihat mereka dan bawalah lebih banyak kesenangan ke dalam kehidupan orang lain. Tanyalah dengan tulus dan semangat kepada mereka “Apa kabar?”, atau “Bagaimana akhir pekan anda?”. Kemudian perhatikan senyum di wajah mereka?
Sebuah pujian kecil dengan senyuman anda – Saat bertemu atau menghadapi orang, carilah hal-hal yang anda kagumi atau sukai tentang mereka, betapapun kecilnya, biarkan mereka tahu. Sebuah pujian tulus kecil dapat mengangkat semangat mereka dalam waktu yang lama.
Saya telah menemukan hal-hal berguna yang membuat saya tersenyum. Beberapa momen yang membuat saya tersenyum adalah:
- Ketika anak saya yang masih bayi tersenyum.
- Ketika saya menikmati rasa dari secangkir teh creamer.
- Ketika saya membaca komentar yang ditinggalkan oleh pembaca.
- Ketika istri saya menyambut saya pulang di rumah.
- Ketika saya dan tim berhasil mencapai target.
Anda mungkin ingin meluangkan waktu beberapa menit untuk membuat daftar hal-hal yang akan membawa senyum di wajah Anda.

Tips Lainnya Untuk Membawa Lebih Banyak Senyum Dalam Hidup Anda

Jurnal senyum – Selama dua minggu, rekam momen-momen yang membuat senyum indah anda keluar. Jika anda merasa down, lihat kembali buku tersebut dan carilah hal-hal yang membuat anda tersenyum. Merasakan kembali pengalaman tersebut akan mengingatkan diri anda sendiri untuk kembali menjadi positif. Anda memang tidak bisa secara fisik marah dan senyum pada saat yang bersamaan. Namun dalam psikologi fisiologis, jika terjadi konflik antara tindakan fisik dengan perasaan di dalam diri anda, maka perasaan akan bergeser untuk mencocokkan keadaan di luar anda. Jadi salah satu cara untuk merubah emosi anda adalah dengan mengubah fisiologi Anda.
Apresiasi – Identifikasi hal-hal yang anda syukuri, kemudian fokus pada hal-hal tersebut sebanyak mungkin.
Humor – Buat sebuah jadwal untuk menonton film komedi. Bergaul dengan orang-orang yang membuat anda tertawa.
Manjakan diri anda sendiri - Ketika kita merasa lebih terhubung dengan diri kita sendiri, kita merasa sukacita dan cenderung mengalami lebih banyak senyum.
Carilah keluguan – Amati anak kecil atau hewan peliharaan yang sedang bermain dengan bebasnya. Tontonlah kepolosan mereka, nikmati kehadiran mereka bersama anda. Apakah anda tersenyum? Apakah anda merasa bahagia untuk mereka? Itu karena anda terhubung dengan kepolosan yang sama dalam diri anda.
Read More ->>

senyum terindah

collage by maulana8608
collage, a photo by maulana8608 on Flickr.
Read More ->>