Minggu, 13 Januari 2013

Seks dan Pornografi sebagai Ladang Bisnis

Masalah pornografi adalah salah satu tantangan terbesar bagi masyarakat Muslim saat ini. Revolusi teknologi informasi dijadikan alat oleh musuh-musuh Islam untuk mengkampanyekan pornografi dan anti Islam melalui media cetak dan elektronik. Semua ini disebarluaskan sehingga kaum Muslim jauh dari kemuliaan agamanya dan akhirnya menjadi lemah.
Biasanya, pornografi masuk melalui pintu seni sekular. Oleh karena itu, umumnya pendukung pornografi adalah para seniman sekular, yang menganggap pornografi adalah bagian dari seni. Sebenarnya, mereka telah menjadikan pornografi sebagai ladang bisnis!
Perhatikan, bahwa sinetron atau film kurang sempurna jika tidak dibumbui pornografi. Blog menjadi mudah terindeks jika tulisan yang diangkat seputar masalah ‘lendir’. Dengarkan, bahwa lagu kurang trendy jika tidak dinyanyikan dengan syair kotor dan gerakan sensual. Lihat, bahwa iklan, fotografi, mode, dan lukisan tidak dianggap indah jika tidak memperlihatkan senyum nakal, pakaian seronok, dan lekuk tubuh. Syetan telah menutup hati mereka dari kebenaran dan memasukkan paham bahwa yang dilakukannya adalah suatu kebaikan. Mereka menilai sensor terhadap pornografi sebagai pemasungan terhadap kreativitas seni.
Mereka adalah orang-orang yang dinyatakan Allah swt. dalam al-Quran,
Katakanlah, ‘Bagaimana kalau Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang aktivitasnya paling rugi?’. Mereka adalah orang-orang yang aktivitasnya sesat dalam kehidupan dunia ini, namun mereka beranggapan bahwa mereka telah berbuat baik dengan aktivitasnya itu’. (Q.s. al-Kahfi [18]: 103-104)

0 komentar: