Sabtu, 22 September 2012

Apa Itu NLP?


Add caption
Apa Itu Neuro-Linguistic Programming?
Ah, Anda masih asing dan penasaran dengan NLP?
Tenang. Dan simak pengantar berikut ini.
Apa itu NLP?
Secara istilah, NLP atau Neuro-Linguistic Programming adalah sebuah teknologi optimalisasi potensi diri yang mendayagunakan cara kerja alamiah pikiran dan perasaan manusia untuk mencapai yang diinginkan. Disebut dengan nama demikian tentu bukan tanpa alasan. Ya, manusia adalah makhluk neuro-linguistic. Sebutlah sebuah kondisi pikiran dan perasaan tertentu yang kita alami, pastilah ia tidak pernah bisa lepas dari peran kata-kata atau kalimat sebagai pemicunya. Mendengar sesuatu yang menyenangkan, bahagialah kita. Mendengar sesuatu yang menyebalkan, kesallah yang muncul.
Sementara kata programming juga bukan muncul sekedar untuk gagah-gagahan. Disebut demikian karena kata tersebut mengasumsikan sesuatu yang dinamis. Ya, pikiran dan perasaan, yang sejatinya adalah susunan saraf, adalah sebuah program layaknya seperti program komputer. Karena ia sebuah program, maka tentu ia bisa di-reprogram, sesuatu dengan kebutuhan. Persis seperti program komputer yang bisa di instal, reinstal, upgrade, dsb. Demikian pula dengan pikiran dan perasaan kita. Karenanya, setiap orang mampu mengubah pikiran dan perasaannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Bagaimana NLP dikembangkan?
NLP dikembangkan pertama kali oleh duo jenius, Richard Bandler dan John Grinder pada era tahun 70-an di University of California, Santa Cruz. Bermodal rasa penasaran terhadap beberapa orang psikoterapis mumpuni yang begitu ekselen, mereka memodel keahlian para wizard itu. Memodel? Ya, memodel. Alih-alih melakukan riset sebagaimana layaknya tradisi ilmiah yang ada saat itu, keduanya bersama rekan-rekan yang lain berniat menemukan perbedaan yang membedakan (the difference that makes a difference) dari para terapis handal tersebut. Orientasi mereka amat pragmatis, karenanya proses tersebut mereka sebut dengan modeling.
Belakangan, disimpulkan bahwa, di balik begitu banyaknya teknik-teknik praktis yang berhasil dikembangkan oleh NLP, modeling adalah inti yang sesungguhnya yang membedakan NLP dengan berbagai pendekatan lain. Orang boleh membandingkan dan menyebutkan bahwa NLP ‘mencontek’ model-model yang sudah ada, namun tanpa modeling mindset, hasilnya akan jauh berbeda.
Berangkat dari kesuksesan memodel para terapis, para pengembang NLP pun melebarkan sayap ke bidang-bidang lain seperti olah raga, bisnis, kesehatan, pendidikan, dll. Bahkan, saat ini tengah mulai marak para Praktisi NLP yang memodel aktivitas spiritual.
Apa saja yang ada di dalam NLP?
Secara umum, NLP terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama disebut dengan NLP Model, sementara bagian kedua adalah NLP Technique. NLP Model adalah pelajaran-pelajaran dalam NLP seperti layaknya belajar menjadi seorang koki. Tentu seorang koki tidak akan belajar berbagai resep memasak, kan? Ya, mereka belajar tahap demi tahap yang lebih detil dari proses pemilihan bahan, cara memotong, cara mengkombinasikan satu bahan dengan yang lain, cara menggoreng, hingga cara menyajikan. Hasilnya, seorang koki akan mampu menghadirkan aneka ragam resep baru hasil kreasi mereka sendiri sesuai dengan permintaan pelanggan. Yang termasuk dalam NLP Model adalah materi-materi seperti Representational System, Submodality, dan Linguistic.
Sementara itu, NLP Technique adalah teknik-teknik jadi yang sudah berhasil dikembangkan hingga saat ini. Ini adalah resep-resep jadi yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan. Teknik-teknik masyhur tersebut di antaranya adalah Fast Phobia Cure, Swish Pattern, Anchoring, Time Line Therapy, dll.
Berangkat dari 2 bagian besar tersebut, dapat dikembangkan berbagai aplikasi dalam berbagai bidang seperti terapi, kesehatan, olah raga, pendidikan, bisnis, spiritualitas, dll.
Apa saja aplikasi NLP?
Hampir setiap bidang yang melibatkan pikiran dan perasaan manusia pasti bisa di-enhance dengan NLP. Dengan kata lain, NLP bisa terlibat dalam semua bidang. Berikut ini adalah deskripsi singkatnya.
Terapi. Melakukan berbagai terapi psikologis dengan lebih efektif dan tingkat keberhasilan lebih tinggi serta waktu relatif lebih cepat. Uniknya, NLP yang fokus pada struktur dari sebuah pengalaman membuat proses terapi bisa berjalan tanpa harus mengetahui detil kisah klien (silent therapy).
Kesehatan. Sudah jamak kita tahu bahwa tubuh dan pikiran adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Maka urusan kesehatan adalah urusan bagaimana kita mengelola pikiran dan perasaan agar selaras dengan kondisi kesehatan yang kita inginkan. Jika dunia kedokteran telah begitu canggih mengintervensi fisik, maka NLP akan mengakselerasinya dengan mengintervensi pikiran dan perasaan kita. Kelebihan NLP dalam keahlian komunikasi dan linguistik menjadikan ilmu ini begitu berharga untuk dikuasai oleh para praktisi kesehatan. Bagaimana tidak? Sementara para pasien sudah memiliki kepercayaan yang tinggi pada praktisi kesehatan (dokter, perawat, dll), tentu sebuah keuntungan jika mereka mampu menggunakan model komunikasi canggih NLP untuk meningkatkan kepercayaan dan motivasi sembuh dari pasien.
Olah raga. Semenjak Timothy Gallwey mengeluarkan bukunya, “The Inner Game of Tennis”, dunia olah raga begitu menyadari bahwa para atlet kelas dunia bisa sukses bukan hanya karena jam terbang latihan mereka yang di atas rata-rata. Sebab di lapangan pertandinga, inner game, alias permainan pikiran dan perasaan jauh lebih penting menentukan seberapa besar potensi seseorang akan dimunculkan secara maksimal.
Pendidikan. Adalah visi dan misi pendidikan masa kini untuk menjadikan proses belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan lagi menggairahkan. Dan Anda tentu sepakat bahwa mustahil melakukan hal itu jika kita tidak tahu-menahu tentang bagaimana manusia mampu memunculkan rasa senang dan gairah secara konsisten. Nah, di titik krusial inilah NLP memainkan peran. Seorang guru/trainer/coach akan belajar bagaimana mendesain sebuah kelas yang memicu pesertanya untuk belajar dengan mudah, cepat, dan menyenangkan.
Bisnis. Tidak ada bidang yang lebih bergairah pertama kali untuk mendayagunakan NLP selain bisnis. Ya, kondisi bisnis masa kini yang menghendaki efektivitas bersamaan dengan efisiensi menjadikan setiap perusahaan selalu berusaha mencari cara yang paling cepat dan paling akurat untuk memastikan setiap karyawan senantiasa dalam kinerja optimal mereka. Tak ayal lagi, NLP pun merambah dunia bisnis dalam bentuk kelas-kelas motivasi, persuasi, pelayanan pelanggan, kerja sama tim, coaching, dll.

Tentang Kami

Indonesian NLP Conference, adalah gelaran yang digawangi oleh Indonesia NLP Society (www.indonesianlpsociety.org). Sebuah komunitas virtual pembelajar NLP yang didirikan sejak 3 April 2007, dan saat ini dimeriahkan oleh lebih dari 950 orang.
Bermula dari diskusi via milis, INLPS pun menyemarakkan dunia NLP Indonesia, melalui acara-acara rutin seperti NLP Talks. Acara bulanan yang menghadirkan beragam pembicara dari berbagai disiplin aplikasi NLP ini lah yang kemudia menginspirasi para penggeraknya, guna mengadakan kegiatan akbar untuk pertama kalinya pada 3 April 2010 lalu. Ya, tepat di ulang tahunnya yang ketiga, dilanjutkan dengan gelaran kedua pada 2 April 2011.
Sudah tidak terhitung berapa banyak praktisi, master praktisi, dan pelatih berbasis NLP yang lahir dari komunitas ini. Memimpikan sebuah model NLP yang mengeksplorasi kekayaan budaya nusantara, INLPS pun begitu bergairah sebanyak dan sesering mungkin mengumpulkan para pembelajar dan pegiat NLP di negeri ini.
Perjalanan masih panjang, nan menyenangkan. Dan di gelaran “Indonesian NLP Conference” ketiga kali ini, INLPS pun mengusung “Modeling Indonesia” sebagai tema sentral. Semata-mata ditujukan agar NLP menjadi sebuah disiplin ilmu yang membumi, menggali kekayaan ilmu di negeri ini, serta menggerakkan setiap insan menghadirkan kehidupan dan karya terbaiknya.

Materi Sebelumnya :

Trance and Possession – Asep Haerul Gani

0 komentar: