Melancong ke luar negeri atau luar kota — baik lama maupun sebentar — tentu menyenangkan.
Manfaatkan waktu dengan baik, jelajahi tempat tujuan dan lakukan empat hal yang harus dicoba di saat melancong:
Kunjungi tempat khas
Pertama,
cari tahu tempat, gedung atau monumen yang menjadi kebanggaan kota
tujuan. Kunjungi tempat khas itu dengan sarana transportasi yang paling
cepat jika memang waktu mepet. Rencanakan jadwal perjalanan sebelum
berpergian.
Contoh, jika ke Paris, tempat wisata yang paling
populer adalah Eiffel. Begitu tiba di Eiffel, untuk menghemat waktu,
kita tidak perlu mengelilingi taman di sekitar Eiffel yang super luas
itu. Atau ikut mengantre untuk naik ke bagian paling tinggi. Cukup
dengan mengelilingi beranda di sekeliling monumen pun sudah cukup dan
langsung mengabadikan pengalaman.
Jika tidak punya waktu panjang,
hindari mengunjungi taman-taman hiburan yang biasanya butuh waktu
setengah hari untuk dijelajahi.
Jajal makanan
Setelah
tempat khas yang menjadi ciri khas kota, hal yang perlu dicoba tentu
saja makanan khas setempat. Yang paling gampang adalah mencobakan
makanan ringan seperti jajanan pasar. Selain harganya murah, bentuk dan
rasa camilan biasanya unik.
Jika memang ada yang enak, sebaiknya langsung memesan lebih untuk dijadikan oleh-oleh. Kita bisa menghemat waktu.
Usahakan
mencari tempat makan siang di rumah makan yang menyajikan makan khas
setempat. Jika bergabung dalam komunitas pelancong ajaklah seorang
penduduk lokal untuk makan siang bersama. Trik seperti itu menghindari
kemungkinan gagal coba-coba.
Gaya hidup setempat
Setiap
kali melancong, saya selalu berusaha menikmati gaya hidup setempat.
Yang paling aman adalah biasanya mengunjungi taman atau lapangan
terdekat. Menikmati udara segar dan duduk di taman biasanya kita akan
melihat kebiasaan warga setempat menghabiskan waktu bersantainya.
Di
taman Fu Xing, Shanghai, misalnya. Ketika secara tidak sengaja melewati
taman tersebut, saya melihat puluhan pasangan sedang berlatih taichi.
Di sisi lain, saya melihat juga banyak para orang tua menghabiskan
waktunya dengan berlatih, menulis kaligrafi Tiongkok di jalan setapak.
Satu pengalaman budaya yang menarik dan tidak terlupakan.
Transportasi tradisional
Jika
tidak punya waktu untuk menjelajah, ada cara yang paling jitu. Yaitu,
mencoba mengelilingi kota dengan transportasi tradisional daerah
setempat.
Jakarta,
misalnya. Cobalah keliling Monas dengan menggunakan delman yang parkir
di sekeliling taman atau mencoba bajaj saat mencoba mal di sekitar Blok
M. Di Bangkok, ada transportasi setipe yang juga bisa ditemui di setiap
sudut jalan, tuk-tuk. Atau di Manila, mencoba kendaraan umum paling
“musikal” dan selalu berjalan super kencang, jipney.
Rabu, 12 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Berikut ini adalah kutipan naskah buku M Shodiq Mustika, Dzikir Cinta Islami , Bab 3, “Atasi Derita di Jalan Cinta”. Isinya: cara d...
-
Bismillahirrahmanirrahim, saya ijazahkan amalan wirid dari para leluhur ini untuk sedulur yang berkenan mengamalkannya secara rutin untuk...
-
Hizib Basmalah merupakan salah satu Hizib yang sangat banyak sekali Faedahnya bahkan Mufakat para ulama bahwa fadilah,khasiat serta manfa’...
-
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu , bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً “Sa...
-
Zikir ini adalah doa ketika kita akan melakukan kegiatan atau aktifitas apapun misalnya mau bekerja seperti biasa, mau buka usaha, ...
0 komentar:
Posting Komentar